Liputan6.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI)Ā dikabarkan akan mendatangi wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur, setelah melaksanakan salat Jumat. Belum tahu maksud kedatangan FPI itu nantinya. Saat ini wilayah Kampung Pulo sedang digusur untuk normalisasi Sungai Ciliwung.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Farouq meminta FPI tidak mendatangi lokasi penggusuran. Sebab, kekuatan petugas melakukan penggusuran sudah cukup.
"Saya rasa tidak perlu datang. FPI mau bantu relokasi atau apa. Kalau bantu relokasi silakan saja, tapi saya kira kekuatan sudah cukup tak perlu dibantu ormas lain," kata Umar, di lokasi, Jumat (21/8/2015).
ā"Kalau ada ormas tidak berkepentingan saya rasa tidak perlu. Cukup aparat polisi di-back up Satpol PP untuk relokasi di Kampung Pulo ini," tambah dia.
Umar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan personel keamanan untuk berjaga-jaga di lokasi penggusuran. Anggota polisi dan Satpol PP berjumlah hampir 4.000.
ā"Untuk antisipasi sudah banyak, lebih banyak anggota dibanding masyarakat. Keamanan kondusif dan berjalan dengan baik," tandas Umar.
Pada eksekusi Kamis 20 Agustus 2015, ratusan penghuni Kampung Pulo menolak digusur. Mereka melawan petugas gabungan polisi, Satpol PP, TNI dan lainnya dengan melempari batu dan pecahan beling.
Bentrok antara petugas dan warga pun tidak terhindarkan di ruas Jalan Jatinegara Barat. Jalanan ditutup. 1 Ekskavator yang digunakan untuk merobohkan bangunan dibakar massa. Polisi mengamankan 27 orang yang diduga terlibat melakukan tindak anarkistis saat eksekusi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak akan mengganti rugi kepada warga Kampung Pulo. Sebab, sampai saat ini warga tidak bisa menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah. Apalagi, warga mendirikan bangunan di atas milik negara. (Mvi/Bob)