Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pamasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Basmanizar‎ mengakui, pihaknya khawatir ada narapidana yang kabur saat mengikuti kegiatan di Bumi Perkemahan Cibubur.
Alasannya, jumlah napi se-Jawa dan Lampung yang ikut kegiatan Kepramukaan dan Perkemahan Pemasyarakatan 2015 yang diselenggarakan Ditjen PAS Kemenkum HAM itu lumayan banyak, yaitu 500 orang.
Baca Juga
"Saya khawatirkan 1 atau 2 orang yang lari," ujar Basmanizar di lokasi kegiatan Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (25/8/2015).
Advertisement
Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan tidak kurang 360 personel petugas keamanan internal. Petugas keamanan internal itu juga akan dibantu dari petugas kodim dan kepolisian.
"Mereka akan mengawasi 24 jam. Dan ada juga petugas yang berpakaian preman," ucap Basmanizar.
Dia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan posko kesehatan dan sejumlah mobil ambulans. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi ada peserta yang sakit.
500 Napi Berkemah 3 Hari
Tidak kurang dari 500 narapidana se-Jawa dan Lampung mengikuti kegiatan kepramukaan dan perkemahan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Seluruh napi peserta berasal dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
‎Kepala Subdit Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) M Akbar Hadi Prabowo mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung mulai hari ini sampai Kamis 27 Agustus 2015. Kegiatan Perkemahan Pemasyarakatan ini juga menjadi kegiatan bagi napi di luar tembok lapas, rutan, dan LPKA.
"Kegiatan Pramuka di luar tembok penjara ini adalah bagian proses asimilasi untuk memulihkan rasa percaya diri para warga binaan. Sehingga diharapkan mereka siap kembali dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Akbar di lokasi kegiatan.
Peserta Perkemahan Pemasyarakatan 2015 ini terdiri dari 26 Gugus Depan (Gudep) yang telah terbentuk di setiap lapas, rutan, dan LPKA. Untuk setiap Gudep diikuti sebanyak 20 orang dengan komposisi 16 orang warga binaan, 2 orang pembina, dan 2 orang petugas pengamanan.
"Jadi kegiatan ini menjadi bagian dari program kita untuk memasyarakatkan warga binaan," pungkas Akbar. (Ado/Ron)