Polda Papua Tutup Proses Identifikasi Korban Trigana Air

Masih ada 27 jenazah yang belum teridentifikasi.

oleh Katharina Janur diperbarui 27 Agu 2015, 12:22 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 12:22 WIB
Ilustrasi Pesawat Trigana Air
Ilustrasi Pesawat Trigana Air

Liputan6.com, Jayapura - Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura akan menutup proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Trigana Air jenis ATR 42 nomor lambung PK-YRN yang jatuh 16 Agustus di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Kamis (27/8/2015) ini merupakan hari terakhir identifikasi jenazah korban tanpa menggunakan tes DNA. Ada 3 jenazah yang berhasil teridentifikasi, yakni Jackson Wayam (24 tahun), warga Kampung Kabiding, Yanabol- Kabupaten Pegunungan Bintang; Hosea Uropdana (50 tahun), Yahim, Sentani; Elipad Uropmabin (22 tahun),  mahasiswa, warga Alemsong KM64, Kampung Masum Payol, Distrik Alemson, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sementara, masih ada 27 jenazah lagi yang belum teridentifikasi.

"Kami masih menunggu 27 kantong jenazah lagi yang belum teridentifikasi karena DNA-nya masih diperiksa di laboratorium Mabes Polri di Jakarta," ucap Kabid Dokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua, Kombes Ramon Amiman, dalam keterangan persnya di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jayapura, Papua, Kamis.

Jika 27 korban Trigana Air tersebut telah teridentifikasi, pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua langsung menghubungi keluarga korban yang dimaksud.

Sementara, 3 jenazah yang terakhir teridentifikasi tanpa tes DNA, akan diserahterimakan dari Rumah Sakit Bhayangkara ke pihak Trigana Air Service. Selanjutnya, PT Trigana Air akan menyerahkan kepada keluarga korban. (Bob/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya