Mendagri: Pilkada 2015 Tidak Efisien, Tidak Ada Penghematan

Terkait hal ini, anggota KPU Juri Ardiantoro mengatakan, hal yang menjadi beban anggaran adalah kampanye yang biayanya dari negara.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Agu 2015, 07:04 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 07:04 WIB
20150827- Tjahyo Kumolo ke Liputan6-Jakarta
Mendagri Tjahyo Kumolo (kedua kiri) saat menghadiri program Bincang Sore Liputan6.com, Jakarta, Kamis (27/8/2015). (Liputan6.com/HelmiFithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaran pemilihan kepala daerah (pilkada) diimbau untuk meningkatkan efisien anggaran dan efektivitas pemerintahan. Sebab, kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, pilkada yang dilaksanakan tidak efisien.

"Harapan kami bisa efisien, tapi 2015 ini tidak efisien. Dari segi dana, tidak ada penghematan. Tapi kami sadar hal itu dipengaruhi oleh harga apa-apa meningkat. Demokrasi itu mahal. Tapi kita upayakan bagaimana ini jalan sesuai amanat undang-undang," ujar Tjahjo dalam acara Bincang Sore bersama Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, Kamis 27 Agustus 2015.

Terkait hal ini, anggota Komisi Pemilihan umum (KPU) Juri Ardiantoro mengatakan, hal yang menjadi beban anggaran adalah kampanye yang biayanya dari negara.

"Pemilu ini tidak efesien karena kampanye dibiayai negara. Ada 3 (yang dilalui) yaitu debat publik, pembuatan bahan kampanye, serta iklan si tiap politisi," ungkap Juri Ardianto.

Sementara Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, meski tidak efisien, jangan terburu-buru mengganti proses tahapan pilkada.

"Ya ke depan harus efisien. Jangan ada yang berubah. Kadang, masing-masing bisa saja berubah. Tiap ganti Presiden masa ganti ke jimat," pungkas Djayadi. (Sun/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya