Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan kontrak dengan PT Jakarta Monorail (JM) terkait pembangunan monorel telah selesai. Bahkan tidak akan dilanjutkan.
Sebab, proyek monorel tersebut tak kunjung selesai alias mangkrak sejak peresmian tiang digelar pada 2004 lalu.
Baca Juga
"Monorel bye-bye sudah enggak ada cerita sudah. Saya enggak putus kontrak. Saya cuman katakan kontrak Anda dari dulu sudah selesai," tegas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Advertisement
Gubernur bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini menuturkan, tiang-tiang pancang monorel nantinya akan digunakan untuk pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) yang akan dilakukan oleh PT Adhi Karya.
"Nanti tiang-tiangnya dipakai Adhi Karya buat LRT," sambung Ahok.
Rencana pembangunan monorel sudah dimulai sejak belasan tahun lalu, tepatnya 2003 saat zaman pemerintahan Gubernur Sutiyoso. Saat itu, Konsorsium PT Indonesia Transit Central dibentuk yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT Global Profex Sinergy dan PT Raidant Utama dengan menggandeng Mtrans Holding dari Malaysia. Dalam proyek tersebut, sejumlah tiang pancang dibangun pada 2004.
Usai peresmian tiang monorel, tanggal 31 Juni 2004, proyek dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail (JM) dan Omnico Singapura. Namun pada 2005, PT Omnico gagal menyetor modal monorel dan membuat proyek itu terhenti dengan tiang pancang yang terbengkalai.
Setahun kemudian ada investor Dubai yang berniat mendanai monorel dengan syarat ada jaminan dari pemerintah pusat. Namun, Menteri Keuangan RI saat itu, Sri Mulyani, menolak dengan alasan pemerintah tidak menjamin proyek yang dibangun swasta.
Ditambah, Gubernur DKI saat itu Fauzi Bowo kemudian menghentikan pembangunan monorel. PT JM lalu meminta ganti untung sebesar Rp 600 miliar ke Pemprov DKI yang 3 kali lipat lebih tinggi dari perhitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Delapan tahun mangkrak, akhirnya pada 16 Oktober 2013, Jokowi yang menjadi Gubenur DKI mempersilakan monorel yang menggandeng Ortus Holding, dilanjutkan. Namun, hingga kini belum juga dilakukan pembangunan fisik hingga akhirnya kontrak kerja sama itu diakhiri. (Ali/Sun)