Komplotan Bocah Bercelurit Beraksi di Car Free Day Paling Populer

Berikut Top 5 News edisi Minggu 13 September 2015.

oleh Anri SyaifulRinaldoElin Yunita KristantiAudrey Santoso diperbarui 14 Sep 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 07:00 WIB
20150816-Car Free Day
Suasana Car Free Day di Jalan Hotel Indonesia (HI), Jakarta. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi komplotan preman bocah bercelurit mengundang perhatian warga di lokasi Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Polisi pun menangkap salah satu anggota preman cilik yang masih berusia 8 tahun.

Nah, berita tersebut mencuri perhatian banyak pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Minggu 13 September 2015.

Sementara 4 berita lainnya, terutama soal korban jiwa tragedi Mekah, turut menyedot perhatian pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Komplotan Preman Bocah Bercelurit Beraksi di Car Free Day

Baru beberapa jam Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengerahkan 165 polisi untuk bersiaga selama Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Siang itu, seorang pemuda dianiaya sekumpulan remaja yang diduga bersenjata tajam.

Warga Utan Panjang, Kemayoran, Alamsyah, melapor ke Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia karena kena bogem mentah beberapa pemuda di bawah jembatan halte Transjakarta Hotel Indonesia. Pemuda 16 tahun ini bercerita, saat dia dan 10 temannya sedang lari di lokasi itu, ada seorang meludahi teman wanitanya. Tak terima, pemuda itu mencari sang pelaku.

"Teman saya cewek diludahi dari atas halte busway depan Grand Hyatt, saya melihat ke atas (jembatan halte busway) ada anak-anak seusia saya sedang nongkrong di situ. Mereka enggak suka saya dan teman-teman protes, lalu turun ke bawah jembatan, keroyokan," ujar Alamsyah.

Selengkapnya...

2. Raja Saudi Bersumpah Kuak Penyebab Crane Jatuh di Masjidil Haram

Cuaca buruk, hujan lebat, dan angin kencang menumbangkan crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Alat berat itu jatuh menimpa jemaah yang sedang beribadah menghadap Kabah. Musibah pun terjadi, setidaknya 170 orang wafat.

Meski cuaca buruk menjadi faktor utama, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud bersumpah akan menguak apa sesungguhnya yang menyebabkan crane jatuh Jumat petang lalu.

"Kami akan menginvestigasi penyebabnya dan setelah itu akan mengumumkan hasil penyelidikan pada publik," kata Raja Salman, seperti diungkap kantor berita Saudi Press Agency, yang dikutip Liputan6.com dari BBC, Minggu (13/9/2015).

Selengkapnya...

3. Ini yang Dilakukan Obama Saat Teror 9/11 Terjadi

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memimpin peringatan tragedi 11 September atau 9/11 di Gedung Putih. Telapak tangan kanannya diletakkan di dada, di atas jantung berada, saat hening cipta dilakukan pukul 08.46 waktu setempat -- disesuaikan kala pesawat pertama menabrak Menara Utara gedung World Trade Centre di New York, 14 tahun lalu.

Saat tragedi itu terjadi, Obama belum jadi presiden Amerika Serikat. Pada 11 September 2001, ia masih menjabat sebagai senator di Negara Bagian Illinois.

Putri keduanya, Sasha baru saja lahir. Sementara si sulung Malia, tahun itu mulai bersekolah.

"Kejadian itu menyadarkan saya, untuk kali pertamanya dalam hidup saya, bahwa Tanah Air kita (AS) ternyata rentan," kata Obama saat bertemu para anggota militer di Fort Meade, Maryland, seperti dikutip dari BBC, Minggu (13/9/2015).

Selengkapnya...

4. Duka di Tanah Suci

Kabar itu tak diduga. Ketika ratusan ribu umat muslim dari seluruh penjuru bumi datang ke Masjidil Haram untuk bersujud di depan Kabah, ujian itu datang bahkan sebelum ritual haji belum lagi dimulai. Puluhan calon haji meninggal secara syahid di rumah Allah.

Musim haji tahun ini memang penuh ujian. Cuaca yang tak menentu sudah menghadang calon haji sejak baru tiba di Arab Saudi. Ditambah lagi dengan badai pasir yang menghambat kedatangan calon haji di Tanah Suci.

Bahkan, untuk calon haji asal Indonesia, tantangan itu sudah menghadang sejak masih di Tanah Air. Kabut asap yang menutupi wilayah udara di Sumatera dan Kalimantan membuat sejumlah penerbangan calon haji ke Arab Saudi menjadi tertunda.

Cuaca itu pula yang memicu musibah di Jumat petang itu. Sepekan terakhir cuaca di Mekah memang sedang ekstrem. Seketika panas lalu berubah mendadak seperti yang terjadi pada Jumat lalu, ketika sedang turun hujan es.

Hujan es ini turun menyertai hujan deras yang mengguyur Kota Mekah pada Jumat petang. Hujan yang disertai angin kencang itu mulai turun sekitar pukul 17.10 waktu Arab Saudi (WAS).

Selengkapnya...

5. WNI Korban Jiwa Tragedi Mekah Diduga Bertambah Jadi 6 Orang

Jumlah korban jiwa anggota jemaah calon haji asal Indonesia akibat musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi pada Jumat 11 September lalu diduga kuat bertambah menjadi 6 orang. Hal ini disampaikan Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Sharif Shahab.

"Warga negara Indonesia yang meninggal akibat insiden crane telah mencapai 6 orang," ucap Sharif kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan, seperti dikutip pada Minggu (13/9/2015) dini hari.

Sebelumnya, 2 korban meninggal asal Indonesia diketahui berasal dari embarkasi Medan (MES 09) dan embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 03), yakni Masnauli Sijuadil Hasibuan dan Iti Rasti Darmini dan.

Adapun tambahan 4 korban meninggal terdiri dari 2 orang dari embarkasi Medan, seorang dari embarkasi Padang, dan seorang lainnya dari embarkasi Jakarta-Bekasi.

Selengkapnya...

(Ans/Dan)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya