Raja Saudi Bersumpah Kuak Penyebab Crane Jatuh di Masjidil Haram

Setidaknya 170 jamaah wafat akibat musibah crane jatuh di Masjidil Haram, Mekah. Termasuk dari Indonesia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 13 Sep 2015, 12:15 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2015, 12:15 WIB
Raja Arab Saudi mengunjungi lokasi musibah crane jatuh di Masjidil Haram
Raja Arab Saudi mengunjungi lokasi musibah crane jatuh di Masjidil Haram (Reuters)

Liputan6.com, Riyadh - Cuaca buruk, hujan lebat, dan angin kencang menumbangkan crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Alat berat itu jatuh menimpa para jamaah yang sedang beribadah menghadap Kabah. Musibah pun terjadi, setidaknya 170 orang wafat.

Meski cuaca buruk menjadi faktor utama, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud bersumpah akan menguak apa sesungguhnya yang menyebabkan crane jatuh Jumat petang lalu.

"Kami akan menginvestigasi penyebabnya dan setelah itu akan mengumumkan hasil penyelidikan pada publik," kata Raja Salman, seperti diungkap kantor berita Saudi Press Agency, yang dikutip Liputan6.com dari BBC, Minggu (13/9/2015).

Raja Salman juga mendiskusikan soal penyebab musibah dan dampaknya pada Masjidil Haram.

Pemimpin yang dinobatkan pada 23 Januari 2015 itu, pada Sabtu lalu, juga telah mengunjungi lokasi kejadian dan membesuk para korban yang dirawat di rumah sakit.

Crane yang jatuh hanya satu dari sekian banyak yang digunakan untuk proyek perluasan Masjidil Haram. Masjid terbesar di dunia itu mengelilingi situs suci bagi umat Muslim sekaligus kiblat salat: Kabah.

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, termasuk jamaah dari Indonesia, musibah tersebut juga melukai 230 orang lainnya -- akibat kejatuhan puing maupun karena terinjak-injak di tengah kepanikan yang terjadi.

Sisa reruntuhan yang disebabkan jatuhnya sebuah crane di Masjidil Haram Mekah , Arab Saudi, Jumat (11/9/2015). Setidaknya 107 orang tewas akibat sebuah crane besar jatuh saat angin kencang dan hujan lebat melanda Arab Saudi. (REUTERS/Saudi News Agency)


Video yang diunggah di internet menunjukkan detik-detik saat crane jatuh, dengan suara berdebam kencang, yang diikuti kepanikan dan teriakan para jamaah.

Ada 15 Crane

Kepala badan pertahanan Sipil Arab Saudi,  Lt Sulayman Bin-Abdullah al-Amr mengatakan, investigasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta musibah secara lebih detil dan memperbaiki keamanan di situs suci tersebut.

Lebih dari 2 juta jamaah akan berdatangan ke Mekah, untuk melaksanakan ibadah haji, beberapa pekan mendatang.

Para pejabat Arab Saudi mengatakan, musibah tak akan menghalangi pelaksanaan rukun kelima Islam itu.

Sementara itu, Irfan Al-Alawi, dari Islamic Heritage Research mengatakan, ada sekitar 15 crane besar yang ada di Masjidil Haram.

Pemandangan menunjukkan jamaaH berdoa di Masjidil Haram dikelilingi crane konstruksi di Mekah, 14 Juli 2015. Sebuah crane jatuh di Masjidil Haram pada Jumat (11/9), dan menyebabkan sekitar 107 orang tewas, termasuk WNI. (REUTERS/Ali Al Qarni/Files)


"Arab Saudi harus menelaah kembali strategi keamanan dan keselamatan," kata dia kepada BBC. "Apalagi, ada sekitar 800 ribu orang yang berada dalam area masjid saat terjadinya kecelakaan."

Pemerintah Arab Saudi terus memperluas area Masjidil Haram sejak pertengahan Abad ke-20. Tahun lalu, program perluasan besar-besaran dilakukan, yang targetnya memperluas area masjid hingga 400 ribu meter persegi -- agar bisa mengakomodasi lebih dari 2,2 juta jamaah sekaligus. (Ein/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya