Said Aqil: 800 Orang Indonesia Gabung ISIS

Mereka bergabung melalui doktrinasi yang dilakukan orang Indonesia sendiri.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Sep 2015, 21:54 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2015, 21:54 WIB
Ketua PBNU: Ajaran ISIS Ancam NKRI
Ketua PBNU Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menegaskan bahwa sudah ada 800 lebih masyarakat Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung melalui doktrinasi yang dilakukan orang Indonesia sendiri.

"Ada 800 lebih orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS. 30 orang di antaranya sudah tewas," ujar Said Aqil di sela pembukaan Kongres Fatayat NU XV di GOR Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/9/2015).

Said menambahkan, ratusan warga Indonesia yang bergabung ke ISIS berkat doktrinasi yang dilakukan Salim bin Mubarok At-Tamimi.

"Dia anak Pasuruan yang besar di Malang yang melakukan doktrinasi dan rekruitmen anggota ISIS," ucap Said Aqil.

Jika dirunut dalam sejarah Islam, lanjut dia, nama At-Tamimi merupakan orang membuat kekacauan di tubuh Islam. Dia menceritakan, Khalifah ke-4 Sayyidina Ali bin Abi Thalib juga dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam At-Tamimi.

"Demikian dengan pendiri mazhab Wahabi juga Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi," lanjut Said Aqil.

PBNU akan terus memegang teguh kedaulatan NKRI dengan membentengi dari gerakan-gerakan radikalisme.

"Kita mewarisi ajaran-ajaran ulama pendiri NU yang ajarannya benar, sikapnya benar dan Islamnya benar," pungkas Said.

Pelaksanaan Kongres Fatayat NU ke-XV berlangsung selama 2 hari, mulai Sabtu dan Minggu, 19-20 September 2015 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Selain dihadiri Said Aqil Siradj, juga tampak Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Fatmawati istri Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.

Pembukaan Kongres Fatayat NU XV ditandai dengan pemukulan kendang oleh sejumlah tokoh di antaranya Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua PP Fatayat NU Ida Fauziah. (Ali/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya