Liputan6.com, Mekah - Satu tenda jemaah haji yang berada di maktab Indonesia di Padang Arafah, roboh. Robohnya tenda terjadi saat sebagian jemaah haji Indonesia sudah memasuki Arafah pada pagi tadi waktu setempat.
"Ini sudah dilaporkan ke pengawas maktab, sedang dalam penanganan muasasah," ucap Penanggung Jawab Satuan Operasional Arafah, Nurul Badruttamam, kepada Liputan6.com di Mekah, Arab Saudi, Selasa (22/9/2015) siang waktu setempat.
Selain robohnya sebuah tenda, ada juga dua tenda lain yang belum terpasang listrik dan saluran air. Masih adanya akomodasi yang belum siap di Arafah terjadi lantaran pihak muasasah yang kurang sigap dalam menyiapkan keperluan di tenda-tenda jemaah.
"Padahal ini dari beberapa hari lalu sudah kita dampingi dan kita awasi terus pekerjaannya," keluh Nurul.
Kendati demikian, Nurul optimistis, sebelum seluruh jemaah haji Indonesia masuk ke Arafah, semua tenda sudah siap dengan semua perlengkapan berupa karpet, water cooler, dapur, toilet, dan aliran listrik.
Tenda Rawan Roboh
Sekretaris Satuan Operasional Arafah, Amin Handoyo, mengakui tenda-tenda di maktab Indonesia rawan roboh. Pada Senin 21 September kemarin, 3 tenda juga roboh akibat diterpa angin kencang.
Sebelumnya hujan mengguyur tenda-tenda jemaah kemudian angin merobohkan tenda tersebut. Kemudian petugas muasasah segera merobohkan tiang besar penyangga tenda di tengah agar tenda yang roboh tersebut tidak menimpa tenda-tenda di sebelahnya.
"Tapi, jemaah tak perlu khawatir, perbaikannya cepat dan mereka juga sudah terampil," ujar Amin.
Mengenai adanya aliran listrik yang belum tersambung ke salah satu tenda, Amin menyatakan, hal itu hanya masalah teknis. Alasannya, aliran listrik sudah dihidupkan sejak Senin 21 September 2015 pukul 16.00 waktu Arab Saudi.
Ketua Komisi VIII DPR yang juga anggota Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji 2015, Saleh Partaonan Daulay, meminta PPIH Arab Saudi supaya segera mendesak muasasah memperbaiki tenda-tenda jemaah haji Indonesia yang roboh di Arafah. Apalagi, tenda-tenda yang roboh itu telah menyebabkan tertundanya mobilisasi jemaah dari Mekah ke Arafah.
"Tentu hal itu akan mengganggu skenario dan jadwal pemberangkatan ke Arafah," tukas Saleh.
Saleh menyatakan, dia juga sudah menerima laporan banyaknya tenda yang akan ditempati di jemaah Indonesia yang roboh. Setelah dikonfirmasi, diketahui robohnya tenda-tenda akibat angin kencang yang terjadi pada Senin 21 September 2015 malam di kawasan Arafah.
Jadwal Tertunda
Akibat robohnya tenda-tenda itu, sebagian jadwal pemberangkatan jemaah ke Arafah tertunda. Tim pengawas haji DPR merasa khawatir jika penundaan tersebut dapat menyebabkan terlambatnya jemaah tiba di Arafah. Apalagi, dalam suasana seperti ini, lalu lintas di Kota Mekah sangat macet karena seluruh jemaah haji sedang menuju Arafah.
Tim Pengawas Haji DPR juga meminta agar PPIH Arab Saudi mempersiapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi cuaca tidak bersahabat. Jika hujan turun, misalnya, jemaah haji harus dipastikan bisa berlindung di tenda-tenda yang ada dan tidak terkena air hujan.
Sejauh pengamatan Tim Pengawas Haji DPR, tenda-tenda yang ada baru difokuskan untuk melindungi jemaah haji dari teriknya matahari. "Aspek perlindungan dari hujan dan angin belum diantisipasi," pungkas Saleh. (Ans/Yus)