Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memuji kebijakan, program, dan sikap yang dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.
"Menurut saya Pak Menteri ini bagus inovasi, penertiban, ketegasan," tutur Ridwan Kamil di Aula Barat Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis 8 Oktober 2015.
Salah satu kebijakan Menristekdikti yang dianggap patut dipuji adalah penonaktifan 238 perguruan tinggi swasta (PTS).
Ridwan Kamil menegaskan, hal tersebut sangat baik, terutama untuk melindungi para mahasiswa berpotensi yang ada di PTS. "Saya mah seneng saja karena kita melindungi mahasiswa yang terkelabui dengan sistem yang tidak benar," ucap Ridwan.
Ridwan Kamil menyayangkan ada perguruan tinggi abal-abal termasuk Universitas Berkley Jakarta, yang namanya hampir menyerupai almamater tempat dia pernah menimba ilmu.
"Makanya tadi saya bilang Universitas Berkley yang mengaku-ngaku, yang bener mah sekolah saya yang dulu (Berkeley University di AS)," pungkas Ridwan Kamil. (Sun/Ans)*
Ridwan Kamil Puji Langkah Menristekdikti Tertibkan PT Swasta
Ridwan Kamil menegaskan, hal tersebut sangat baik untuk melindungi para mahasiswa yang berpotensi.
Diperbarui 09 Okt 2015, 07:32 WIBDiterbitkan 09 Okt 2015, 07:32 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Australia Pertimbangkan Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Rusia Beri Peringatan Keras
Kronologi Penyanyi Wheesung Ditemukan Meninggal Dunia di Kediamannya
Sritex Group PHK 11.025 Pekerja sejak Agustus 2024
350 Kata-Kata Motivasi di Pagi Hari untuk Membangkitkan Semangat
SNPMB 2025 Resmi Dibuka, Simak Jalur Seleksi dan Syaratnya
Semangati Fans Berpuasa, Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes Pakai Sarung
RRQ Kazu Juara FFWS SEA Pre-Season 2025: Asa Baru untuk Free Fire Indonesia di Kancah Dunia
Kemensos Matangkan Konsep Sekolah Rakyat, Siap Dibuka Juli 2025
Harga Pi Network Hari Ini 11 Maret 2025: Fluktuatif, Waspadai Risikonya!
9 Ceramah Tentang Zakat Fitrah dan Keutamaannya, Lengkap dengan Dalilnya
Barang-Barang yang Sebaiknya Dibawa Saat Trekking dan Camping di Gunung Bromo, Jaket Tebal sampai Legging
Petani jadi Korban Penggelapan 17 Ton Jengkol, Kok Bisa?