Kubikel PLN Meledak, PNS Blok H Balaikota DKI Kerja Tanpa Listrik

Menurut salah satu petugas PLN, Predy Chandra Irawan, sempat terjadi ledakan yang menimbulkan asap di mesin kubikel.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Okt 2015, 15:57 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2015, 15:57 WIB
Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com
PNS DKI keluar saat instalasi listrik salah satu gedung Balaikota meledak (Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadinya masalah di ruangan instalasi gedung blok H, Kompleks Balaikota Jakarta, pada Senin (12/10/2015) pagi, membuat aktivitas Pengawai Negeri Sipil (PNS) terganggu. Sebab, selain membuat listrik mati, bau asap juga sempat tercium.

Menurut salah satu petugas PLN, Predy Chandra Irawan, sempat terjadi ledakan yang menimbulkan asap di mesin kubikel. Kubikel merupakan suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung, dan pelindung, serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik.

"Terjadi gangguan di mesin kubikel. Ada 2 unit. Tadi langsung meledak sebentar, kemudian mengeluarkan asap. Akibatnya 2 gedung mati," ujar Predy di lokasi.

Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Dharmawan membenarkan hal itu. Meski demikian, dia tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Penyebabnya apa, silakan tanya PLN saya enggak tahu. Karena breaker-nya tidak berfungsi, jadi korsleting yang mengakibatkan putusnya aliran," tegas Agustino.

Dia membantah, kalau urusan perawatan kubikel menjadi bagian dari anak buahnya. Agustino menyerahkan semua kepada PLN.

"Urusan perawatan itu PLN, bukan kita. Itu ruangan juga punya dia. Pintunya dikunci, dia yang punya kunci. semua dilarang masuk. Kan memang aturan PLN begitu. Yang boleh masuk situ hanya PLN. Itu kan gardunya punya PLN. Sepenuhnya PLN," tegas dia.

Menurutnya, akibat kejadian tersebut, gedung Blok H dan kena aliran listrik itu, mati. "Yang terdampak itu blok H sepenuhnya. Karena di situlah aliran induknya. Masuk ke satu gedung, dan dari satu gedung itu, dibagi arusnya dari situ," tegas Agustino.

PNS Terganggu

Agustino mengatakan, pihaknya masih belum berani menggunakan genset untuk menghidupkan listrik. Karena itu listrik akan distop selama sehari.

"Sebenarnya bisa saja kita pakai genset, tapi karena takut terjadi sesuatu, saya enggak berani untuk ngizinin genset mengalir. Jadi biar dulu deh. Mendingan kita stop dulu listriknya selama 1 hari ini daripada nanti timbul masalah. Blok H sekarang kondisinya betul-betul tidak dialiri listrik sampai selesai diperbaiki," kata Agustino.

Agustino pun menegaskan akibat hal itu, maka aktivitas PNS juga terganggu.

"Sudah pasti terganggu sepanjang hari ini. Tapi tetap bisa kerja. Asal, kerja enggak pakai AC. Turun enggak pake lift. Gitulah. Sedang darurat," lanjut dia.

Dia pun berharap masalah ini cepat selesai. "Saya sih mintanya besok enggak pake alasan lagi dia. Harus normal lagi pagi-pagi. Saya bilang kalau perlu begadang, begadang," pungkas Agustino.

Terganggunya sistem kelistrikan di tempat genset di gedung Blok H, kompleks Balai Kota Jakarta, membuat PNS berhamburan keluar.

Pantauan Liputan6.com di lokasi para PNS juga sibuk mencari tahu apa yang terjadi. Pasalnya, tercium bau menyengat dan terlihat asap kecil di ruangan tersebut.

Tak mau ambil resiko, para pengawai Biro Rumah Tangga (BRT) yang mengurusi kelistrikan itu, langsung meminta petugas pemadam kebakaran hadir. Sekitar pukul 12.15 WIB, 2 mobil Damkar pun hadir. Petugas pun langsung mengulur selang air.

Bukan hanya itu saja, para petugas juga membawa alat pemadam lainnya guna menjaga hal yang tak diinginkan. Sekitar ada 10 petugas Damkar yang diterjunkan.

"Kita belum tahu apa yang terjadi, ini kita berjaga-jaga saja dulu di sini," ujar salah satu petugas yang berlari ke dalam ruangan Genset di Blok H itu. (Ron/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya