Erick Thohir Sebut Rencana Pemecatan Shin Tae-yong Sudah Ada Jelang Timnas Indonesia vs China

Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara menjelaskan perihal pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia. Menurutnya, rencana ini sudah ada sejak sebelum laga Timnas Indonesia vs China pada Oktober 2024.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 06 Jan 2025, 13:40 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 13:40 WIB
Konferensi pers pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI
Konferensi pers pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara menjelaskan perihal pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia. Bukan keputusan buru-buru, pria yang merangkap sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan wacana ini sudah ada sejak sebelum pertandingan Timnas Indonesia vs China di putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober lalu.

Sebagaimana diketahui, skuad Garuda sejak beberapa waktu lalu sedang berjuang mengejar tiket ke putaran final FIFA World Cup 2026 Qualifiers. Untuk saat ini, pasukan Merah Putih menduduki peringkat 3 klasemen sementara Grup C dengan perolehan 6 poin dari 6 pertandingan.

Tercatat, Timnas Indonesia telah mendulang 1 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 2 kekalahan selama periode tersebut. Satu kekalahan menyakitkan diperoleh dari lawan tak terduga, yakni China, yang notabene jadi lumbung gol.

Erick Thohir pun mengungkap sempat terjadi dinamika besar dalam tubuh Timnas Indonesia jelang laga tersebut. Pihaknya bahkan langsung mempertimbangkan pemecatan sejak saat itu, tetapi mengurungkan niat sebab jadwal skuad Garuda masih terlampau padat.

"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hituung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Senin (6/1/2025) WIB.

"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencar figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.

Pemecatan Shin Tae-yong Hal Wajar

Konferensi Pers PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Snin (6/1/2025) pagi WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lebih lanjut, Erick Thohir juga menilai bahwa pergantian pelatih di tengah-tengah periode Kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan hal wajar.

Keputusan serupa, menurut dia, juga lumrah diambil oleh negara-negara yang tengah berupaya mengejar tiket menuju turnamen sepak bola terakbar dunia.

"Saya rasa hal yang biasa (berganti pelatih). Memang untuk Kualifikasi Piala Dunia ini, banyak negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya," papar Erick Thohir lagi di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Siratkan Ada Masalah Komunikasi dan Taktik

Ketua PSSI, Erick Thohir, bersama pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Ketua PSSI, Erick Thohir, bersama pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Bola.com/Dok.Instagram Erick Thohir).

Sementara itu terkait alasan memberhentikan Shin Tae-yong, Erick Thohir menyiratkan ada masalah komunikasi dan taktikal yang mendasari keputusan tersebut.

Oleh karenanya, juru taktik baru yang dia tunjuk diyakini bakal lebih sesuai dalam kedua aspek. Adapun sosok pengganti Shin Tae-yong kabarnya merupakan pelatih asal Belanda. Dia rencananya akan mendarat di Indonesia pada 11 Januari malam WIB lalu menggelar konferensi pers bersama awak media sehari setelahnya.

"Kita mencar figur yang bsia memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," ucap Erick Thohir.

"Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga. Tapi ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet."

"Yang terbaik ya hari ini karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan. Saya tidak mau ambil keputusan yang hasilnya tidak baik. Setelah evaluasi dan perhitungan, waktu 2,5 bulan ini cukup, tidak tergesa-gesa," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya