Liputan6.com, Jakarta - Menjalani hubungan jangka panjang memang membutuhkan usaha, pengertian, dan rasa saling menghormati antara kedua pasangan. Meski setiap hubungan pasti menghadapi tantangan, ada perilaku atau masalah tertentu yang tidak boleh ditoleransi.
Menoleransi hal-hal ini dapat menimbulkan tekanan emosional dan merusak dasar hubungan itu sendiri. Menghadapinya sejak dini sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat, penuh kasih, dan berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
Berikut beberapa hal yang tidak boleh Anda toleransi dalam hubungan jangka panjang, seperti melansir dari Times of India, Minggu (5/1/2025):
Advertisement
1. Kekerasan Emosional atau Fisik
Kekerasan dalam bentuk apapun, baik emosional maupun fisik, adalah hal yang sangat berbahaya dan tidak bisa diterima dalam hubungan.
Kekerasan emosional seperti manipulasi, gaslighting, atau kritik yang merendahkan bisa merusak harga diri dan kesehatan mentalmu. Sementara itu, kekerasan fisik tentu berisiko langsung pada keselamatan tubuhmu.
Jika Anda mengalami kekerasan, segera cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional yang dapat membantu memastikan keselamatan dan kesejahteraanmu. Hubungan yang sehat seharusnya berlandaskan pada rasa hormat, cinta, dan rasa aman.
2. Kurangnya Dukungan
Dukungan timbal balik dalam hubungan sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan kebahagiaan bersama. Jika pasangan Anda tidak mendukung impian, tujuan, atau kesejahteraan emosionalmu, itu dapat membuatmu merasa tidak dihargai dan terabaikan.
Sebaliknya, dorongan positif dan pemahaman dari pasangan dapat membantumu mengatasi tantangan dan meraih aspirasi. Hubungan yang saling mendukung menciptakan lingkungan yang sehat di mana kedua pihak dapat berkembang bersama.
3. Pengabaian
Tidak adanya perhatian atau perasaan diabaikan dalam hubungan bisa sangat merusak. Jika salah satu pasangan tidak meluangkan waktu untuk menghargai kebutuhan emosional yang lain, hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan sakit hati.
Menunjukkan kasih sayang dan perhatian secara rutin adalah kunci untuk memperkuat ikatan emosional dan menjaga keintiman. Pengabaian yang terus-menerus dapat menciptakan jarak emosional, yang pada akhirnya mengancam keberlangsungan hubungan.
4. Perilaku Mengendalikan
Salah satu tanda hubungan yang tidak sehat adalah perilaku mengendalikan, seperti mencoba mendikte setiap keputusan pasangan atau memisahkan mereka dari teman-teman dan keluarga.
Tindakan semacam ini menekan kebebasan pribadi dan dapat menyebabkan perasaan terperangkap atau frustrasi. Hubungan yang sehat seharusnya memungkinkan kedua pasangan untuk bebas mengekspresikan diri, membuat keputusan, dan mempertahankan identitas mereka.
Dengan menjaga kemandirian dan saling menghormati, pasangan dapat menikmati hubungan yang lebih seimbang dan saling mendukung.
Advertisement
5. Ketidakjujuran
Kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan dalam hubungan. Ketidakjujuran, baik itu dalam bentuk kebohongan kecil atau menyembunyikan informasi penting, dapat merusak kepercayaan dan menciptakan ketegangan.
Dalam hubungan yang sehat, kejujuran membantu menciptakan transparansi dan rasa aman. Kejujuran juga mendorong pasangan untuk lebih terbuka dan saling memahami, yang pada gilirannya memperkuat ikatan emosional mereka.
6. Kurangnya Komunikasi
Komunikasi yang terbuka dan efektif adalah kunci agar hubungan tetap sehat. Ketika komunikasi terhambat, masalah bisa menumpuk dan menyebabkan frustrasi. Salah satu pasangan mungkin merasa tidak didengarkan atau bahkan tidak dipahami, yang menciptakan jarak emosional.
Untuk itu, penting untuk mengutamakan percakapan yang jujur mengenai perasaan, harapan, dan kekhawatiran. Dengan saling mendengarkan dan berbicara terbuka, pasangan dapat mengatasi masalah bersama dan memperkuat ikatan mereka.