Helikopter Hilang Diduga Jatuh di Danau Toba

Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang terbang dari Samosir, Sumatera Utara hilang kontak pada Minggu 11 Oktober 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2015, 21:03 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2015, 21:03 WIB
helikopter serangga
Kaki serupa serangga ini dapat melipat saat helikopter terbang.

Liputan6.com, Jakarta - Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang terbang dari Samosir, Sumater Utara hilang kontak pada Minggu 11 Oktober 2015 pukul 11.33 WIB saat menuju Bandara Kualanamu, Sumut. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan, helikopter itu kemungkinan jatuh di Danau Toba.

"Ada kemungkinan jatuh di darat atau di Danau Toba karena memang melintasi danau tersebut, berangkat dari Siparmahan atau pantai Barat Danau Toba," kata Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Novie Riyanto usai konferensi pers di Jakarta, Senin (21/10/2015).

Novie mengatakan, helikopter itu sudah menyalahi prosedur penerbangan secara visual atau flight visual rules, yakni terbang dengan jarak pandang minimal 5 kilometer. Namun pilot diduga memaksakan pada jarak pandang yang saat itu hanya berkisar antara 400-800 meter.

"Jelas ini pelanggaran berat, kita mau yang seperti ini tidak terulang lagi," tutur Novie.

Dia melanjutkan, lisensi pilot helikopter itu akan dicabut. Hal ini karena pilot tidak melaporkan penerbangannya dan tidak memiliki perencanaan penerbangan.

Helikopter itu dicarter oleh keluarga Simbolon. Saat dicarter, helikopter melalui rute Bandara Kualanamu ke Samosir dan kembali lagi ke Bandara Kualanamu.

Novie menyatakan, penerbangan pertama helikopter dari Bandara Kualanamu menuju Samosir memiliki izin. Namun saat penerbangan pulang, helikopter dinyatakan tak memiliki izin.

"Jadi, helikopter ini saat membawa penumpang satu keluarga itu berizin, namun ketika pulang lagi ke Kualanamu, rupaya dia mengangkut tiga penumpang lagi yang diduga kru dan itu tidak berizin," tutur dia.

Novie menjelaskan pihak air traffic controller atau ATC Medan mengetahui helikopter tersebut hilang kontak karena pihak perusahaan melapor bahwa pesawat yang dimilikanya hilang kontak.

"Jadi, helikopter ini tidak berkomunikasi dengan ATC sejak awal penerbangan, dia terbang ya terbang saja, kalau hilang kontak itu awalnya memang lapor baru hilang, ini tidak," tandas Novie. (Ant/Ndy/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya