Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon tidak memenuhi panggilan kedua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), ‎terkait dugaan pelanggaran kode etiknya, Senin 12 Oktober 2015. Dia diduga melanggar kode etik anggota dewan, karena menghadiri kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ketidakhadiran Fadli dalam panggilan kali ini karena surat pemanggilan dari MKD tidak menjelaskan secara gamblang maksud dan tujuan dari pemanggilan tersebut. Terlebih, dia mengklaim surat pemanggilan tak mencantumkan ihwal pemeriksaan karena menghadiri jumpa pers Donald Trump.
"Surat mereka (MKD) enggak sebut apa-apa. Enggak bisa dong, dalam UU disebutkan dengan surat resmi. Gitu lho. Jadi mereka harus pelajari sendiri peraturan," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Politikus Partai Gerindra ini justru heran, MKD seolah 'ngebet' memanggilnya. Bahkan, MKD akan meminta bantuan kepolisian untuk memanggil paksa jika dalam pemanggilan selanjutnya kembali mangkir.
"Ini orang-orang tertentu di MKD terlalu ngebet, enggak tahu ngebet apa," ketus Fadli.
Karena alasan itulah, kemarin, Fadli mengirimkan surat ke MKD untuk meminta isi materi pemanggilannya. Sebab, surat pemanggilan yang ia terima, hanya meminta penjelasan terkait kunjungan kerja DPR Ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri sidang Inter-Parliamentary Union (IPU).
"Saya sampaikan ke MKD saya menulis surat dalam pemanggilan atau permintaan keterangan tanpa pengaduan harus disertakan materi perkaranya saya diundang tapi materi perkaranya tidak disebutkan, mau ngomong apa? Kan surat MKD itu hanya menjelaskan minta keterangan terkait konferensi IPU," ujar dia.
Selain itu, Fadli Zon juga belum dapat memastikan pemanggilan ulang yang telah dijadwal oleh MKD pada Senin 19 Oktober 2015 mendatang. "Ya kita lihat dulu materi perkaranya apa," tandas Fadli Zon. (Mvi/Bob)
Fadli Zon Pertanyakan Mahkamah Dewan yang 'Ngebet' Memanggilnya
Dia tidak hadir dalam panggilan kali ini karena surat pemanggilan dari MKD tersebut tidak menjelaskan secara gamblang.
Diperbarui 13 Okt 2015, 13:02 WIBDiterbitkan 13 Okt 2015, 13:02 WIB
Fadli Zon mengatakan DPR RI akan memperkuat kampanye internasional dari Global Parliamentarians for Against Corruption (GOPAC), Senayan, Jakarta, Selasa (9/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Model Taman Depan Rumah yang Minimalis dan Cantik, Segarkan Hunian dengan Tampilan Asri
Potret Dapur Via Vallen, Estetika Mewah yang Menggabungkan Tradisional dan Modernitas
ISOPLUS Run 2025 Digelar di Jakarta dan Surabaya, Hadirkan Kategori Lari untuk Semua Kalangan
Harga Emas Dunia Hari Ini Kembali Cetak Rekor Termahal di USD 3.450
Momen Terakhir Paus Fransiskus Video Call dengan Jemaat Katolik di Gaza
13 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan di 2025, Telusuri Performanya Masing-Masing
Penampilan Tyra Banks Tanpa Alis dan Kepang Bikin Nyaris Tak Dikenali di Show Balenciaga Paris Fashion Week 2025
Orang Sudah Haji Pasti Ingin Kembali ke Tanah Suci, Ini Rahasianya Kata Ustadz Adi Hidayat
Tanggapan Ahmad Dhani Bakal Dilaporkan Rayen Pono Terkait Dugaan Penghinaan Marga
8 Model Baju Muslim Terbaru, Cocok untuk Pria dan Wanita yang Ingin Tampil Kasual
Transaksi Bursa Karbon RI Capai Rp 77,91 Miliar dalam Kurun 1,5 Tahun
Waspada, Ada Pencuri Motor Nyamar Jadi Tukang Buah Keliling di Bekasi