Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, ribuan pengungsi akibat bentrok antarwarga yang terjadi di Aceh Singkil Selasa 13 Oktober lalu, telah kembali ke tempat asalnya.
"Semuanya bukan 7 ribu pengungsi, tapi hanya sekitar 5 ribu dan sudah semua kembali," kata Zaini di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Sekembalinya para pengungsi, Zaini menuturkan, pemerintah daerah akan gencar melakukan sosialisasi perlunya izin rumah ibadah. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terjadinya bentrok susulan.
"Sosialisasi akan terus kita lanjutkan. Sementara ini pihak penegak hukum juga masih terus melanjutkan kerjanya memberikan pengamanan pada warga Aceh Singkil sampai keadaan cukup kondusif," ujar Zaini.
Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini menduga, kejadian bentrok dan pembakaran rumah ibadah itu disebabkan oleh penyusup yang tak suka dengan kondisi damai di wilayah Serambi Mekah.
"Mungkin juga ada sesuatu yang nyusup. Kita tahu kejadian di Aceh sekarang sudah kondusif situasinya. Banyak pihak yang tak suka dengan kondisi ini. Tapi kita harapkan tak demikianlah," imbuh dia.
Menurut dia, kesepakatan di Aceh telah menetapkan rumah ibadah nonmuslim yang tak memiliki izin harus dirobohkan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf sebelumnya mengatakan, para pengungsi terbelah di 2 wilayah, 3.433 orang di antaranya berada di Tapanuli Tengah dan 976 orang sisanya di Pakpak Bharat.
Di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil tersebut ditampung di 5 lokasi di Kecamatan Manduamas, yakni Gereja HKI, Balai Desa Saragih, SMP 1 Atap Saragih, Gereja HKBP Saragih, dan Katolik Paroki Tumba Jahe.
Adapun pengungsi di Pakpak Bharat ditempatkan di kantor Kecamatan Sibagindar, sekolah, rumah penduduk, dan tenda-tenda yang telah disiapkan.
Pemkab Pakpak Bharat juga menyiapkan berbagai logistik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dari Aceh Singkil tersebut.
"Kendaraan yang akan masuk ke wilayah Aceh Singkil juga diperiksa di perbatasan oleh aparat TNI dan Polri," ujar Helfi.
Berdasarkan keterangan pengungsi yang ada di Tapanuli Tengah, warga Aceh Singkil itu mengungsi karena mendapat informasi ada kelompok masyarakat dari Singkil yang mengejar mereka.
Dari peristiwa Aceh Singkil ini, sebuah rumah ibadah dibakar, 1 orang korban meninggal dunia karena tertembak dan 4 lainnya luka-luka.
Kejadian ini berawal dari niat sejumlah ormas yang ingin menutup 10 rumah ibadah tak berizin. Meskipun pemerintah setempat sudah menetapkan untuk melakukan penertiban pada 19 Oktober. (Dms/Sun)
Gubernur Aceh: 5 Ribu Pengungsi Sudah Kembali ke Aceh Singkil
Untuk menghindari terjadinya bentrok susulan, Pemda Aceh Singkil akan gencar melakukan sosialisasi terkait izin pendirian rumah ibadah
diperbarui 21 Okt 2015, 14:47 WIBDiterbitkan 21 Okt 2015, 14:47 WIB
Hari keempat pascarusuh aktivitas pendidikan di Aceh Singkil belum berjalan normal. Sebagian siswa belum masuk sekolah karena masih mengungs
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Nuon dan RCTI Sukses Gelar Indonesian Music Awards 2024: Ini Daftar Pemenangnya!
Prabowo: Sebulan Saya Memimpin, Kabinet Merah Putih Bekerja Luar Biasa
Cara Membuat Mie Lidi yang Renyah dan Lezat
IHSG Merosot ke 7.114, Investor Asing Kembali Jual Saham Rp 3,8 Triliun
AS dan China Lakukan Pertukaran 3 Tahanan Setelah Proses Diplomasi yang Panjang
Cucu Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja Anak Buah Kapal, Mau?
6 Pemotretan Keluarga Joshua dan Clairine Clay, Baby Elio Gemas Pakai Belangkon
Gandeng MSI, BI Bekali GenBI Jabar Sertifikasi BNSP
Ruben Amorim Sudah Tentukan Kandidat Rekrutan Pertama di Januari 2025, Bukan Bek Kiri
Ragam Kuliner Kota Sabang, Ada Bakpia hingga Sate Gurita
Hangatkan Badan dengan Semangkuk Jumbo Bakso Halal di Bakso Formosa Taiwan
Band Gigi dan Koplo Panturas Bakal Konser di Malam Pergantian Tahun di Gading Serpong Tangerang