Kabut Asap Membuat Nelayan Kepri Tersasar ke Kalimantan

Ia menyatakan ada nelayan yang baru kembali setelah sepekan di laut, karena kesulitan mencari jalan pulang.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Okt 2015, 18:46 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2015, 18:46 WIB
Kabut_asap_Riau
Kebakaran di Riau semakin meluas dan menyebabkan kabut asap yang mencapai pada level membahayakan. (Ant)

Liputan6.com, Batam - Nelayan yang tinggal di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, kerap tersasar akibat kabut asap dari kebakaran hutan yang menghalangi pandangan pencari ikan di tengah laut.

"Banyak nelayan yang tersasar. Ada yang tahu-tahu sampai Kalimantan karena kabut asap," kata nelayan Anambas Masadiki, di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (25/10/2015).

Banyak nelayan tradisional mengandalkan bintang di langit atau petunjuk alam lain saat berada di laut. Namun, karena kabut asap menghalangi pandangan ke langit, maka nelayan kehilangan arah.

Ia menyatakan ada nelayan yang baru kembali setelah sepekan di laut, karena kesulitan mencari jalan pulang. Meski begitu, sampai saat ini tidak ada nelayan yang mengalami kecelakaan atau tidak pernah pulang akibat kabut asap.

Kabut asap juga membuat penghasilan nelayan berkurang. Nelayan kehilangan arah dan patokan lokasi tempat banyak ikan. "Kami harap kabut ini segera berlalu, sulit kalau begini terus," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana mengatakan, bencana kabut asap paling parah di Kepulauan Riau terjadi di Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas.

Namun, dia tidak dapat memastikan kadar pencemaran udara di dua kabupaten paling utara itu karena Natuna dan Anambas tidak memiliki mesin indeks standar pencemaran udara seperti Batam. (Ant/Ado/Ron)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya