Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono mengatakan, dua kepengurusan Partai Golkar memilih jalan perdamaian melalui silaturahmi nasional. Sehingga dalam waktu secepatnya akan kembali bersatu.
"Harus diakui putusan kasasi Mahkamah Agung tidak ada salah satu kubu yang disahkan, sehingga jalur perundingan damai untuk mencapai bersatunya Partai Golkar perlu dilakukan," kata Laksono pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas)Â Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (1/11/2015) malam.
Baca Juga
Kubu satu lagi adalah kubu Munas Bali, yang "menghasilkan" kepengurusan Partai Golkar di bawah Aburizal Bakrie. Sepanjang sejarah Partai Golkar sejak bernama Sekretariat Bersama Golkar, baru kali ini kepengurusannya terbelah secara sangat transparan dan saling klaim keabsahan masing-masing.
Advertisement
Hadir antara lain sesepuh Partai Golkar yakni mantan Menteri Kehakiman Oetojo Oesman, mantan Menteri Koperasi Soebijakto Tjakrawedaya, mantan Menteri Keuangan JB Soemarlin, putri mantan Presiden Soeharto Siti Hardiyanto Rukmana, Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, dan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca Juga
Sekitar 2 bulan lagi Pilkada serentak digelar pada 9 Desember 2015. Kontestasi para calon pemimpin pemerintahan di kota, kabupaten, dan provinsi menjadi hal penting bagi eksistensi partai politik.
Menurut Agung Laksono, selama hampir setahun Partai Golkar berselisih, yang diwarnai saling curiga dan saling tuding di antara kedua kubu. "Tapi malam ini kami saling respek untuk bersatu," kata Agung.
Dia menjelaskan, betapa pun beratnya persoalan yang dihadapi Partai Golkar, tapi jika semua pihak sama-sama memiliki tekad untuk bersatu maka dapat bersatu.
Pada kesempatan tersebut, Agung Laksono memuji langkah Jusuf Kalla yang terus memediasi untuk menyatukan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Pak JK meminta kedua kepengurusan Partai Golkar untuk lebih mengutamakan kepentingan nasional dengan melepas ego masing-masing, yakni mengikuti pilkada serentak," kata Agung.
Menurut Agung, hasilnya Partai Golkar dapat mengikuti Pilkada 2015 di 246 daerah.
Dia menegaskan, meskipun format penyatuan Partai Golkar belum final, kedua kepengurusan sepakat untuk bersama-sama menggunakan kantor DPP Partai Golkar mulai Senin 2 November 2015.
"Sebelum acara malam ini, saya juga sudah bertemu satu kali dengan Pak Aburizal untuk membicarakan penyatuan Partai Golkar," katanya.
Menurut Agung, dia dan Aburizal memiliki pandangan bahwa perselisihan Partai Golkar harus segera diakhiri. (Ant/Ali/Ado)