Penyebab Muka Bruntusan dan Cara Mengatasinya, Efektif

Penyebab muka bruntusan bisa bermacam-macam. Kenali faktor pemicunya dan cara efektif mengatasinya untuk wajah yang sehat dan bebas bruntusan.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 08 Apr 2025, 15:34 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 15:34 WIB
penyebab muka bruntusan
penyebab muka bruntusan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Bruntusan pada Wajah

Liputan6.com, Jakarta Bruntusan merupakan kondisi kulit wajah yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan kecil berukuran seperti biji pasir. Benjolan ini biasanya berwarna kemerahan atau putih dan membuat tekstur kulit terasa kasar saat diraba. Meski tidak berbahaya, bruntusan dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri.

Bruntusan umumnya muncul di area wajah seperti dahi, pipi, hidung dan dagu. Namun bisa juga timbul di bagian tubuh lain seperti punggung, leher, lengan dan dada. Kondisi ini sering dianggap sebagai tahap awal terbentuknya jerawat.

Penting untuk membedakan bruntusan dengan masalah kulit lainnya seperti jerawat, komedo atau milia. Bruntusan memiliki ciri khas berupa benjolan halus yang terasa kasar saat diraba, namun tidak meradang atau bernanah seperti jerawat. Berbeda dengan komedo yang menyumbat pori-pori, bruntusan terbentuk di permukaan kulit.

Penyebab Utama Munculnya Bruntusan di Wajah

Ada beberapa faktor utama yang dapat memicu timbulnya bruntusan pada kulit wajah, di antaranya:

1. Produksi Minyak Berlebih

Kulit wajah yang terlalu berminyak merupakan salah satu penyebab utama bruntusan. Produksi sebum atau minyak yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit dan menimbulkan penumpukan kotoran. Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi tumbuhnya bakteri penyebab jerawat dan bruntusan.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan produksi minyak di wajah antara lain:

  • Perubahan hormon, terutama saat pubertas atau menstruasi
  • Genetik atau faktor keturunan
  • Penggunaan produk skincare yang tidak sesuai
  • Cuaca panas dan lembab
  • Stres dan kelelahan

Untuk mengatasi kulit berminyak, penting untuk membersihkan wajah secara rutin dan menggunakan produk yang sesuai untuk kulit berminyak. Hindari produk yang mengandung minyak atau bahan komedogenik.

2. Penyumbatan Pori-pori Kulit

Pori-pori yang tersumbat merupakan penyebab utama terbentuknya bruntusan. Penyumbatan ini terjadi akibat penumpukan sel kulit mati, kotoran, debu dan minyak berlebih yang menyumbat folikel rambut. Akibatnya terbentuk benjolan-benjolan kecil di permukaan kulit.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan tersumbatnya pori-pori antara lain:

  • Jarang membersihkan wajah secara menyeluruh
  • Penggunaan makeup yang tidak dibersihkan dengan baik
  • Keringat berlebih yang tidak segera dibersihkan
  • Penggunaan produk skincare yang terlalu tebal
  • Paparan polusi udara

Untuk mencegah penyumbatan pori-pori, lakukan eksfoliasi secara rutin 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati. Pilih produk eksfoliasi yang lembut dan sesuai jenis kulit Anda.

3. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu timbulnya bruntusan. Perubahan hormon yang signifikan biasanya terjadi pada masa-masa berikut:

  • Pubertas
  • Menstruasi
  • Kehamilan
  • Menopause

Saat terjadi perubahan hormon, kelenjar minyak di kulit cenderung memproduksi lebih banyak sebum. Kelebihan minyak ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya bruntusan. Selain itu, hormon juga dapat mempengaruhi pergantian sel kulit dan meningkatkan risiko penyumbatan pori-pori.

Untuk mengatasi bruntusan akibat perubahan hormon, penting untuk menjaga kebersihan wajah dan menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai. Konsultasikan dengan dokter jika bruntusan terus muncul atau semakin parah.

Faktor Gaya Hidup yang Memicu Bruntusan

Selain faktor internal, gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari juga dapat mempengaruhi kondisi kulit wajah. Beberapa faktor gaya hidup yang berpotensi memicu timbulnya bruntusan antara lain:

1. Stres dan Kurang Tidur

Stres yang berlebihan dan kurangnya waktu tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Hal ini meningkatkan risiko penyumbatan pori-pori dan timbulnya bruntusan.

Kurang tidur juga mengganggu proses regenerasi sel kulit dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya kulit menjadi lebih rentan terhadap inflamasi dan iritasi yang dapat memicu bruntusan.

Beberapa cara mengelola stres dan memperbaiki kualitas tidur:

  • Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga
  • Olahraga secara teratur
  • Tidur cukup 7-9 jam setiap malam
  • Batasi penggunaan gadget sebelum tidur
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman

2. Pola Makan Tidak Sehat

Asupan makanan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan kulit. Konsumsi makanan tinggi lemak, gula dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan produksi minyak di kulit dan memicu peradangan. Hal ini berpotensi memperparah kondisi bruntusan.

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi untuk mencegah bruntusan:

  • Makanan cepat saji
  • Gorengan
  • Makanan manis dan olahan
  • Minuman bersoda
  • Susu dan produk olahan susu

Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya antioksidan dan nutrisi penting untuk kesehatan kulit seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan ikan berlemak. Penuhi juga kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup setiap hari.

3. Kurangnya Kebersihan Wajah

Membersihkan wajah secara rutin dan menyeluruh merupakan langkah penting untuk mencegah timbulnya bruntusan. Namun banyak orang yang masih mengabaikan pentingnya kebersihan wajah, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau menggunakan makeup.

Beberapa kebiasaan yang dapat memicu bruntusan:

  • Tidak membersihkan wajah sebelum tidur
  • Menggunakan handuk atau spons yang kotor untuk membersihkan wajah
  • Jarang mengganti sarung bantal
  • Sering menyentuh wajah dengan tangan kotor
  • Tidak membersihkan wajah setelah berolahraga

Biasakan untuk membersihkan wajah setidaknya 2 kali sehari, pagi dan malam. Gunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah.

Pengaruh Produk Skincare terhadap Bruntusan

Penggunaan produk perawatan kulit atau skincare yang tidak tepat dapat memperparah kondisi bruntusan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan skincare:

1. Pemilihan Produk yang Tidak Sesuai

Menggunakan produk skincare yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat memicu timbulnya bruntusan. Misalnya, penggunaan produk yang terlalu berminyak pada kulit yang sudah berminyak dapat menyumbat pori-pori. Sebaliknya, produk yang terlalu kering dapat membuat kulit memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi.

Penting untuk mengenali jenis kulit Anda dan memilih produk yang sesuai. Beberapa tips memilih skincare yang tepat:

  • Kenali jenis kulit Anda (normal, kering, berminyak, kombinasi atau sensitif)
  • Pilih produk non-komedogenik yang tidak menyumbat pori-pori
  • Hindari produk yang mengandung alkohol berlebih atau parfum yang kuat
  • Lakukan patch test sebelum menggunakan produk baru
  • Konsultasikan dengan dokter kulit jika ragu

2. Penggunaan Produk yang Terlalu Banyak

Menggunakan terlalu banyak produk skincare sekaligus dapat membebani kulit dan memicu iritasi. Hal ini terutama berlaku untuk produk yang mengandung bahan aktif seperti retinol, AHA/BHA atau vitamin C. Penggunaan berlebihan dapat membuat kulit menjadi sensitif dan rentan terhadap bruntusan.

Beberapa tips penggunaan skincare yang tepat:

  • Mulai dengan produk dasar seperti pembersih, pelembap dan tabir surya
  • Tambahkan produk perawatan khusus secara bertahap
  • Berikan jeda waktu antar penggunaan produk aktif
  • Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan
  • Kurangi frekuensi penggunaan jika timbul iritasi

3. Reaksi Purging vs Breakout

Saat menggunakan produk skincare baru, terutama yang mengandung bahan aktif, terkadang kulit mengalami proses "purging". Ini adalah reaksi sementara di mana kulit mengeluarkan kotoran dan sel kulit mati yang terperangkap, sehingga muncul bruntusan atau jerawat kecil.

Penting untuk membedakan antara purging dan breakout:

  • Purging biasanya terjadi di area yang sering bermasalah dan berlangsung 4-6 minggu
  • Breakout dapat muncul di area baru dan disertai iritasi atau gatal
  • Purging menandakan produk bekerja, sementara breakout menunjukkan ketidakcocokan

Jika ragu, hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut.

Cara Mengatasi dan Mencegah Bruntusan

Untuk mengatasi dan mencegah timbulnya bruntusan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Rutin Membersihkan Wajah

Membersihkan wajah secara teratur merupakan langkah penting untuk mencegah bruntusan. Biasakan untuk membersihkan wajah setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam, menggunakan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Pilih pembersih yang lembut dan tidak mengandung bahan iritan.

Tips membersihkan wajah yang efektif:

  • Gunakan air hangat untuk membuka pori-pori
  • Bersihkan selama 60 detik dengan gerakan memutar lembut
  • Bilas hingga bersih dengan air dingin
  • Keringkan wajah dengan handuk bersih tanpa menggosok
  • Lakukan double cleansing jika menggunakan makeup tebal

2. Eksfoliasi Secara Teratur

Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori-pori. Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu menggunakan scrub lembut atau eksfoliator kimiawi seperti AHA/BHA. Namun jangan terlalu sering karena dapat mengiritasi kulit.

Pilihan eksfoliasi yang aman:

  • Scrub berbahan alami seperti oatmeal atau biji kopi
  • Eksfoliator kimiawi dengan kandungan asam glikolat atau asam salisilat
  • Peeling gel yang lembut
  • Clay mask untuk menyerap minyak berlebih

3. Gunakan Pelembap yang Tepat

Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah produksi minyak berlebih. Pilih pelembap non-komedogenik yang ringan dan cepat menyerap. Untuk kulit berminyak, gunakan pelembap berbahan dasar gel atau lotion. Kulit kering membutuhkan pelembap yang lebih kaya.

Kandungan pelembap yang baik untuk kulit beruntus:

  • Hyaluronic acid untuk melembapkan
  • Niacinamide untuk mengontrol minyak
  • Ceramide untuk memperkuat barrier kulit
  • Aloe vera untuk menenangkan kulit

4. Hindari Menyentuh Wajah

Kebiasaan sering menyentuh wajah dapat memindahkan bakteri dan kotoran ke kulit, memicu timbulnya bruntusan. Usahakan untuk tidak menyentuh wajah kecuali saat membersihkan atau merawat kulit. Jika perlu menyentuh wajah, pastikan tangan dalam keadaan bersih.

Tips menghindari menyentuh wajah:

  • Cuci tangan secara teratur
  • Gunakan tisu untuk menyeka keringat
  • Hindari menopang dagu atau pipi saat duduk
  • Jangan memencet atau menggaruk bruntusan

5. Perhatikan Pola Makan

Asupan makanan mempengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan. Konsumsi makanan sehat kaya nutrisi dapat membantu mencegah bruntusan dan memperbaiki kondisi kulit. Sebaliknya, hindari makanan yang dapat memicu peradangan dan produksi minyak berlebih.

Makanan yang baik untuk kulit:

  • Buah dan sayuran kaya antioksidan
  • Ikan berlemak omega-3
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Teh hijau
  • Air putih yang cukup

Perawatan Medis untuk Bruntusan

Jika bruntusan tidak membaik dengan perawatan di rumah, mungkin diperlukan penanganan medis. Beberapa pilihan perawatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter kulit:

1. Obat Topikal

Dokter dapat meresepkan obat oles yang mengandung bahan aktif untuk mengatasi bruntusan. Beberapa jenis obat topikal yang umum digunakan:

  • Retinoid (tretinoin, adapalene) untuk mempercepat pergantian sel kulit
  • Benzoyl peroxide untuk membunuh bakteri
  • Asam azelaic untuk mengurangi peradangan
  • Antibiotik topikal seperti clindamycin atau erythromycin

Penggunaan obat topikal harus sesuai petunjuk dokter untuk menghindari efek samping seperti iritasi atau pengelupasan.

2. Perawatan Laser dan Cahaya

Terapi laser dan cahaya dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih dan membunuh bakteri penyebab bruntusan. Beberapa jenis perawatan yang tersedia:

  • Terapi cahaya biru untuk membunuh bakteri
  • Laser Nd:YAG untuk mengurangi ukuran kelenjar minyak
  • Fotodinamik untuk menghambat produksi sebum

Perawatan ini umumnya membutuhkan beberapa sesi dan harus dilakukan oleh profesional medis yang berpengalaman.

3. Peeling Kimia

Peeling kimia melibatkan pengaplikasian larutan asam pada kulit untuk mengangkat lapisan kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit. Jenis peeling yang umum digunakan untuk bruntusan:

  • Peeling asam glikolat
  • Peeling asam salisilat
  • Peeling asam trikloroasetat (TCA)

Intensitas peeling dapat disesuaikan dengan kondisi kulit dan tingkat keparahan bruntusan. Perawatan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit untuk hasil yang optimal dan meminimalkan risiko.

Kesimpulan

Bruntusan pada wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari produksi minyak berlebih, penyumbatan pori-pori, hingga penggunaan produk skincare yang tidak tepat. Mengenali penyebab dan faktor pemicu bruntusan merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah ini.

Perawatan rutin seperti membersihkan wajah secara teratur, eksfoliasi, dan penggunaan pelembap yang tepat dapat membantu mencegah dan mengatasi bruntusan. Penting juga untuk memperhatikan gaya hidup seperti pola makan, manajemen stres, dan kebersihan sehari-hari.

Jika bruntusan tidak membaik dengan perawatan di rumah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Perawatan medis seperti obat topikal, terapi laser, atau peeling kimia dapat menjadi solusi yang efektif untuk kasus yang lebih parah.

Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab bruntusan dan penerapan perawatan yang tepat, Anda dapat mencapai kulit wajah yang sehat, bersih, dan bebas bruntusan. Ingatlah bahwa konsistensi dan kesabaran adalah kunci dalam merawat kesehatan kulit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya