Zainal Golkar: Pansus Pelindo Panggil JK Bisa Jadi Bumerang

Jangan sampai pemanggilan oleh Pansus Pelindo itu malah menanyakan hal-hal yang tidak relevan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Nov 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 19:10 WIB
20151021-Rapat-Pansus-Pelindo-II-Jakarta-Rieke-Dyah-Pitaloka-Victor-Simanjuntak
Mantan Dirtipideksus Mabes Polri Brigjen (Purn) Victor Simanjuntak (kanan) Bersama dengan Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka (kiri) usai rapat dengan Pansus Pelindo II di Jakarta, Rabu (21/10). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Zainal Bintang meminta Pansus Pelindo II untuk cermat dalam memanggil seseorang. Hal ini terkait wacana pemanggilan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Wacana Pansus Pelindo memanggil Wapres JK harus dipastikan dulu relevansi dan kontekstualnya. Jika pemanggilan itu hanya untuk menciptakan politik asal gaduh, asal bunyi, apalagi itu untuk kepentingan kelompok tertentu menggoreng JK, justru menjadi bumerang khususnya bagi Pansus, dan umumnya bagi DPR," kata Zainal Bintang di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Zainal menuturkan, jangan sampai pemanggilan oleh Pansus Pelindo itu malah menanyakan hal-hal yang tidak relevan.

Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini mengatakan, ia tidak dalam kapasitas membela JK maupun membela Pansus Pelindo. Dia justru menekankan pentingnya mengedepankanpolitik bersih dan politik santun.

"Yang saya tekankan adalah soal relevansi. Kalau Pansus punya semangat menjadikan Pansus Pelindo sebagai forum bersih-bersih, maka yang dipanggil harus yang ada relevansinya," ujar Zainal.

Pansus Pelindo II, kata Zainal, diharapkan memberi rekomendasi untuk membenahi pengelolaan BUMN. Hal itu bisa terwujud jika Pansus benar-benar bekerja proporsional, profesional, dan tanpa kepentingan terhadap seseorang. (Ron/Sun)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya