Jokowi Resmikan Kapal Pengangkut Ternak Pertama

Khusus kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara1, memiliki 500 ruang yang diberikan untuk sapi dan memiliki standar Internasional.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Nov 2015, 15:19 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2015, 15:19 WIB
Kapal Pengangkut Ternak
Presiden Jokowi resmikan kapal pengangkut ternak

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa gembira dengan hadirnya ‎angkutan ternak yang memiliki kapasitas 500 sapi. Sehingga sapi dari NTT tidak lagi diangkut dengan truk yang memiliki jarak yang sangat panjang. Hal tersebut diungkap oleh Presiden saat memberikan sambutan dalam peresmian beberapa kapal di Bangkalan.

"Kiriman sapi dari NTT pakai truk sampai di Jakarta sapinya lemas semuanya karena perjalanan yang sangat panjang dan posisi sapinya tidak pada posisi yang baik," ujar Jokowi dalam siaran persnya melalui Tim Komunikasi Presiden, Selasa (10/11/2015).

‎Dalam kesempatan itu, Jokowi meresmikan Kapal Khusus Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1, Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 56 dan Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 55.

"Sesuai dengan target kapal yang menghubungkan antar pulau disebut tol laut, satu demi satu sudah diresmikan," ujar dia.

‎Khusus untuk kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 1, memiliki 500 ruang yang diberikan untuk sapi dan memiliki standar Internasional.

"Semua ada dan kita harapkan arus barang dan ternak dari lokasi provinsi bisa dipasarkan ke kota yang membutuhkan," ujar Jokowi.

Dengan harga angkutan murah, maka Indonesia akan mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Australia. ‎Selain itu, harga angkutan yang murah menjadikan produk dalam negeri dapat berkompetensi dengan produk yang datang dari luar negeri.

"Kekalahan kita selalu pada harga angkutan sampai bisa masuk ke Jakarta.‎ Ini yang kita targetkan agar satu persatu bisa diselesaikan. Sapi Australia bisa bersaing karena harga transportasi murah sekali," ungkapnya.

Jokowi menyampaikan, banyak yang tidak menyadari bahwa 2/3 dari luas Indonesia itu adalah air dan terdapat 17 ribu pulau. Hal tersebut kerap dilupakan oleh masyarakat maupun para pemimpin di daerah.
‎

Bahkan, kata Jokowi, seorang Presiden Italia Mattarella, saat berkunjung ke Istana sempat terheran-heran dengan banyaknya pulau di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yaitu 250 juta penduduk.

"Bagaimana Presiden Widodo mengelola pulau sebanyak itu, betapa sulitnya?" ucap Jokowi menceritakan kebingungan Presiden Italia.

Pesan Ratusan Kapal

Jokowi mengatakan, Kementerian Perhubungan saat ini telah memesan 200 kapal pada tahun ini. Kemudian tahun depan 160 kapal dan tahun depannya lagi diharapkan ratusan kapal dipesan terus, sehingga distribusi logistik nasional dapat berjalan dengan baik.

"Harga-harga juga turun karena menggunakan angkutan laut murah," kata dia.

Sebagai gambaran, kata Jokowi, di puncak Jayawijaya harga semen per sak adalah Rp 2,2 juta karena manajemen distribusi logistik belum tertata dengan baik.

‎Mulai saat ini, lanjut dia, telah ada kapal dari wilayah barat ke timur dengan jadwal yang sudah pasti, 3 pada bulan ini dan 6 pada bulan Januari 2016, sehingga memudahkan distribusi logistik.

"Kapal ini akan diluncurkan awal bulan ini. Kita meyakini itu akan memperkuat poros maritim dan tol laut. ‎Distribusi, arus barang, semakin hari semakin baik,‎" kata dia.
‎
Sementara itu Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan dengan diluncurkannya KM Sabuk Nusantara 56 artinya Indonesia memiliki 56 kapal perintis. "Yang lebih menarik lagi, kapal ternak pertama yang pernah dijalankan dan dibuat di Indonesia," ucap Jonan.

Kapal ini dapat membawa 500 sapi dengan melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Bima-Kupang. Kapal ternak harus mengikuti standar dunia. "Kapal itu harus menjamin ternak tidak boleh stress, tertekan dan diberi ruang gerak," kata Jonan. (Nil/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya