Liputan6.com, Palembang - Datangnya musim penghujan menjadi penanda berakhirnya tugas 1.000 personel TNI sebagai Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan.
Komandan Korem 044/Garuda Dempo, Kolonel Inf Winarno mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan pemulangan personel tersebut ke pangkalan masing-masing.
Mereka, lanjut dia, terdiri dari 2 Satuan Setingkat Batalyon (SSY) Kostrad yang beranggotakan 660 personel, 1 SSY Marinir terdiri dari 330 personel, dan 10 personel Komando Kostrad yang dipimpin oleh Aster Divisi 1/Kostrad Kol Inf Deddy Sumiadi.
"Butuh persiapan dan koordinasi. Sekarang tinggal menunggu dari Mabes (TNI)," kata Winarno, Kamis (19/11/2015).
Namun, jelas dia, jajarannya masih bekerja memadamkan titik api. Ketika api padam, mereka pun tetap bersiaga untuk mengantisipasi munculnya kembali hotspot.
"Masih siaga sampai sekarang. Berakhirnya, kalau benar tidak ada lagi (hotspot)," ujar Winarno.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan pemprov telah menyurati Mabes TNI terkait penarikan personel Satgas Karhutla.
Advertisement
Hingga kemarin, pemadaman karhutla di Provinsi Sumsel masih dilakukan dengan menerjunkan belasan pesawat dan helikopter. Antara lain helikopter MI-8, MI-171 PK IOS, MI-171 UR CMT, Bolkow PK EAM, dua pesawat Air Tractor, Super Puma S 332 PK DAN, serta Helikopter Kamov.
Dua pesawat Beriev BE 200 dari Russia juga masih dioptimalkan bersama Cassa CN 212 milik BPBD. (Bob/Ans)