Kapolri Enggan Tanggapi Wacana Pembentukan Tim Petrus BNN

Petrus nantinya diterapkan kepada pengedar dan gembong saat terpergok memasukkan narkotika di wilayah perbatasan Indonesia.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 01 Des 2015, 04:05 WIB
Diterbitkan 01 Des 2015, 04:05 WIB
Netizen Waspadalah, Ada 180.000 Akun Medsos sedang Diburu POLRI
Kapolri Badrodin Haiti (foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti enggan mengomentari wacana pembentukan tim penembak misterius (Petrus) untuk menghabisi bandar narkoba.

Wacana tersebut dilontarkan oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso yang geram dengan aksi para bandar narkoba di Indonesia.

"Ya jangan tanya saya, itu kan tanya BNN. Kok tanya saya," kata Jenderal Badrodin Haiti usai rapat bersama Menko Polhukam di Jakarta, Senin (30/11/2015) malam.

Seperti diketahui, usai wacana penjara bandar narkoba yang dijaga buaya, Budi Waseso juga mewacanakan membentuk tim Petrus untuk memburu gembong narkoba.

"Tim Petrus akan menembak mati para bandar dan pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang," ujar mantan Kabareskrim yang akrab disapa Buwas di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 26 November lalu.

Petrus nantinya diterapkan kepada pengedar dan gembong saat terpergok memasukkan narkotika di wilayah perbatasan. Secara teknis, tim ini bergerak setelah mengantongi data identitas bandar atau pengedar yang dihasilkan dari penyelidikan mendalam BNN.

Alasan membentuk penembak misterius, ungkap Buwas, karena begitu besarnya distribusi narkotika yang masuk ke Indonesia dari negara luar.

"Saya sampaikan ke Panglima TNI, di Malaysia dan Singapura barangnya banyak. Tapi tidak beredar di sana, dibuang dan dipasarkan ke Indonesia. Saya ada datanya," tegas mantan Kapolda Gorontalo ini.

Dalam waktu dekat, kata Buwas, diperkirakan akan terjadi penyelundupan dan peredaran narkoba dalam skala besar, karena menghadapi malam pergantian tahun baru.

"Karena tahun baru banyak tempat seperti hotel dan tempat hiburan bikin pesta. Itu sasaran empuk pasar narkoba. Kita tunggu momen itu," tegas Komjen Buwas. (Dms/Mar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya