Ridwan Bae Golkar: Setnov Ketemu Bos Freeport Sebagai Pribadi

Sidang MKD yang menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sempat diskors.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Des 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 17:00 WIB
20151117- Ketua DPR Setya Novanto-Jakarta-Johan Tallo
Ketua DPR Setya Novanto keluar dari gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2015). Setya belum memiliki rencana untuk meminta PT Freeport Indonesia mengklarifikasi anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden RI. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menggelar sidang kasus dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto. Sidang yang dipimpin Junimart Girsang itu, menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Sidang sempat diskors selama 40 menit. Usai diskor, anggota MKD dari Fraksi Partai Golkar Ridwan Bae mengatakan, apa yang dilakukan Maroef seperti merekam pembicaraan antara dirinya, Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid adalah hanya berdasarkan asumsi semata.

"Kan tadi dia mengatakan sendiri, bahwa dia sendiri yang mencurigainya. Sedangkan faktanya, tidak ada apa-apa," ujar Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Saat ditanya soal Setya Novanto mengajak pengusaha Riza Chalid bertemu Maroef, Ridwan mengklaim, itu berdasarkan pribadi dan bukan sebagai Ketua DPR.

"Saya pikir itu pertemuan pribadi ya. Tidak masalah kalau pribadi yang ke sana," pungkas Ridwan.

 



MKD menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sebagai saksi dalam sidang etik Ketua DPR Setya Novanto. Dalam sidang itu, Maroef membenarkan adanya permintaan saham sebesar 20%.

"Benar ada permintaan saham 20 persen, 11 persen dibilang untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres," ujar Maroef di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 3 Desember 2015.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya