Liputan6.com, Jakarta - Berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi bakal menggelar aksi bertajuk 'Bersihkan DPR' di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, besok siang.
Mereka akan mengangkat beberapa isu seputar kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat. Satu di antaranya sidang dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang digelar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam beberapa hari terakhir.
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch, Transparency International Indonesia, Indonesia Budget Centre, PWYP, Yappika, MAPPI itu akan menggelar aksi pada Selasa (8/12/2015) sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga
Dalam undangan aksi yang diterima, Senin (7/12/2015) malam, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi juga akan menggelar aksi teatrikal bertema 'Bersihkan DPR'. Mereka akan berorasi, membacakan pernyataan sikap, memasang banner dan perangkap tikus raksasa.
Para pengunjuk rasa juga akan mengecam Ketua DPR Setya Novanto yang pada Senin ini usai menjalani sidang MKD secara tertutup.
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi juga menyoroti masa jabatan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan berakhir.
"DPR jangan sampai salah memilih calon pimpinan. DPR harus memilih pimpinan KPK yang sejalan dengan agenda pemberantasan korupsi, jangan sampai pimpinan yang dipilih mempunyai kepentingan politik yang justru malah menghancurkan KPK dari dalam," demikian tertulis dalam undangan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi.
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi juga menyerukan masyarakat agar menagih janji DPR, terutama menyambut Hari Antikorupsi pada Rabu 9 Desember mendatang. "Mari kita tunjukkan bahwa rakyat setia menagih sumpah dan janji mereka. Rakyat punya kekuatan untuk melengserkan mereka yang TAK SETYA," tulis mereka dalam undangan tersebut.
Advertisement