Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha minyak M Riza Chalid yang belum memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada sidang dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden ternyata saat ini sedang berada di luar negeri. Mantan petinggi Petral ini diketahui telah ke luar dari Indonesia sejak beberapa hari lalu.
"Iya saat ini dari informasi yang kami terima yang bersangkutan ada di luar negeri," ujar Kepala Humas Dirjen Imigrasi, Heru Santoso kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (8/11/2015).
Namun, Heru mengaku pihaknya belum bisa menyampaikan di negara mana tepatnya keberadaan pengusaha yang turut melakukan pertemuan dengan bos PT Freeport Indonesia Maroef dan Ketua DPR Setya Novanto itu.
"Nanti sajalah, ini kan masih dalam proses penyelidikan," kata dia.
Begitu pula dengan status Riza Chalid, menurut Heru, pihak imigrasi hingga saat ini juga belum pernah melakukan pencegahan terhadap yang bersangkutan.
Baca Juga
"Belum ada status apa-apa. Nanti kalau kasusnya sudah penyidikan dan ada permintaan dari penegak hukum, maka kami bisa menindaklanjuti," pungkas Heru.
Pada panggilan pertama, Riza Chalid mangkir dari sidang MKD. Padahal Riza dijadwalkan menjadi saksi pada sidang MKD, Kamis 3 Desember 2015 bersama Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Tak hanya mangkir dari MKD, Riza juga mangkir dari pemeriksaan Kejaksaan Agung.
Baik Maroef maupun Reza terekam dalam pembicaraan bersama Ketua DPR Setya Novanto mengenai rencana perpanjangan kontrak karya perusahaan tambang itu yang akan berakhir pada 2021.
Dalam rekaman tersebut terdengar ketiganya membahas pembagian saham Freeport dengan mengatasnamakan presiden dan wakil presiden demi memuluskan negosiasi.