Polisi: 2 Orang Jadi Korban Lift Jatuh di Arkadia Simatupang

Belum diketahui persis penyebab kecelakaan tersebut. Pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi kejadian.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 10 Des 2015, 13:55 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 13:55 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian mengonfirmasi adanya kecelakaan lift di Kompleks Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dua anak dikabarkan menjadi korban kecelakaan.

"Korban anak kecil, ada 2 anak yang jadi korban kecelakaan lift di Tower B," kata Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Minto, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Terkait kronologi kecelakaan pihaknya masih mengumpulkan informasi dari petugas yang ada di lapangan.

"Informasi lengkap masih menunggu petugas di lapangan," ujar Minto.

Saat lift jatuh, dentuman dan getaran kencang dirasakan para karyawan yang bekerja di kompleks perkantoran di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, tersebut.

"Waktu kejadian, ada suara dentuman, dan bergetar juga gedung di sini. Kencang. Saya pikir gempa bumi," ujar salah satu karyawan yang enggan disebut namanya di lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, terdapat 4 orang di dalam lift yang kemudian menjadi korban. Saat kejadian, karyawan sempat berhamburan ke luar untuk melihat keadaan di sekeliling perkantoran.

"Saya baru tahunya pas saya keluar sama karyawan lain, ada ambulance dari RS Siloam. Dari situ jadi pada tahu kalau ada lift putus," terang karyawan tersebut.

Namun, keterangan polisi yang menyebut korban merupakan anak-anak dibantah pihak Nestle. Vice President Head of Corporate Communication PT Nestle Indonesia Nur Shila Chirstianto menyatakan, 2 korban tewas merupakan karyawannya.

"Kami menyayangkan ada insiden ini, tadi pagi lift penumpang di gedung kami jatuh. Ada 3 orang di dalamnya. 2 karyawan Nestle dan 1 kontraktor kami dibawa ke rumah sakit terdekat. Berita duka 2 karyawan kami meninggal dunia," ujar Shila, Kamis (10/12/2015).

Namun, Shila enggan mengungkap identitas karyawan tersebut. PT Nestle tidak ingin membuka indentitas korban untuk menjaga suasana duka keluarga.

"Maaf saya tidak dapat ungkapkan siapa namanya. Karena kami menghargai keluarga. Yang jelas kami sampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya," terang Shila.

Pihak PT Nestle juga menjelaskan bahwa korban luka saat ini tengah menjalani perawatan intensif. Namun pihaknya tidak ingin berkomentar terkait lokasi rumah sakit tempat korban dirawat.

"1 kontraktor betul dari ISS mengalami luka. Sedang di rawat di rumah sakit terdekat. Ya pokoknya itu, rumah sakit paling dekat dari sini," pungkas Nur Shila. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya