Menlu Retno: BDF Sepakat Demokrasi Unik untuk Setiap Negara

Para peserta forum sepakat jika masing-masing negara memiliki keunikan dalam menjalankan demokrasi.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 11 Des 2015, 11:14 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 11:14 WIB
BDF
BDF (Andreas Gerry Tuwo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nusa Dua - Agenda Bali Democracy Forum (BDF) berlanjut dengan sesi debat panel yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dalam sesi ini, peserta sidang yang berasal dari 37 negara dan 1 organisasi internasional menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan demokrasi di negaranya.

Retno mengatakan, "Para peserta sepakat jika masing-masing negara memiliki keunikan dalam menjalankan demokrasi."

"Tidak ada one size fits all dalam penerapannya," ujar Retno dalam keterangan resmi, Jumat (11/12/2015).

Pandangan lain yang mengemuka, lanjut Retno, ialah demokrasi lebih dari sekadar pemilihan umum. Untuk itu, perlu langkah-langkah yang dapat memastikan kesinambungan dari proses tersebut.


"Langkah ini diwujudkan dengan tata kelola pemerintahan yang efektif melalui pemerintahan yang transparan dan akuntabel," imbuh Retno.

Terkait hal itu, sambung Retno, para peserta berharap agar tata kelola pemerintahan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat. Para peserta menekankan pentingnya pemajuan demokrasi yang inklusif serta berkesinambungan.

Dia turut menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan dunia global seperti korupsi, terorisme, perubahan iklim serta masalah kemiskinan.

Retno juga sempat menyampaikan pujian dari para peserta BDF atas demokrasi yang berjalan secara berkesinambungan di Indonesia. Upaya itu tampak dari kesuksesan Indonesia menyelenggarakan BDF di tahun ini maupun tahun sebelumnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya