Liputan6.com, Paris - Presiden Joko Widodo menyampaikan Pernyataan Kepala Negara dalam Conference of the Parties (COP) 21 UNFCCC di Paris, Prancis. Jokowi memanfaatkan momen tersebut untuk menegaskan bahwa terorisme tidak berkaitan dengan agama apa pun, termasuk Islam.
Menurut Jokowi, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Islam mengajarkan perdamaian. Islam juga, lanjut dia, mengajarkan toleransi.
"Tindakan teror tersebut tidak ada kaitannya dengan agama, bangsa, dan ras apa pun," ucap Jokowi di ruang Loire area Parc des Expositions du Bourget, Senin sore, 30 November 2015.
Baca Juga
- Teror di Paris, 18 Orang Tewas dan Presiden Hollande Diungsikan
- Presiden Prancis Ajak Parlemen Inggris Serang ISIS
- Jokowi Pastikan RI Bagian dari Solusi Perubahan Iklim di Paris
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan belasungkawa atas tragedi teror Paris yang terjadi beberapa waktu lalu. Ucapan itu menjadi pembuka pidato presiden yang disampaikan mulai pukul 16.45 waktu setempat atau pukul 22.45 WIB.
"Dukacita kami yang dalam atas aksi teror di Paris tanggal 13 November 2015, yang menelan korban sipil yang tidak berdosa," ujar Presiden Jokowi di hadapan 147 kepala negara yang hadir dalam forum tersebut.
Teror Paris bermula Jumat malam, 13 November 2015. Tiga penyerang menyerbu gedung konser Bataclan tempat band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, bermain di depan penonton yang penuh sesak. Mereka memberondongkan senjata dan melemparkan bahan peledak.
Serangan juga terjadi ketika 80.000 penggemar menyaksikan pertandingan sepak bola Prancis-Jerman. Akibat teror itu, Presiden Prancis Francois Hollande sempat diungsikan dari Stadion Stade de France saat menonton pertandingan antara Jerman dan Belanda.
Ia langsung menggelar rapat kabinet dan menyatakan agar semua perbatasan ditutup karena seluruh wilayah Prancis dalam keadaan siaga darurat. (Din/Dms)*
Advertisement