BNPB: Di Balik Erupsi Bromo Ada Bahaya dan Keindahan

Kepala Data dan Informasi BNPB Sutopo mengatakan, selama masih dalam zona aman yang ditetapkan, tidak masalah berwisata ke Bromo.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Des 2015, 22:23 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 22:23 WIB
Gunung Bromo
Masalah tiket menjadi problem besar bagi pariwisata Gunung Bromo.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Bromo diperkirakan masih akan meletus dengan tipe letusan strombolian. Letusan tipe itu adalah ketika erupsi yang terjadi tidak akan langsung besar seperti halnya letusan Gunung Kelud.

"Jika kita melihat dalam 3 hari terakhir ini, amplitudo (Bromo) meningkat. Awalnya hanya 4 sampai 20, sekarang 4 sampai 36," terang Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).

Erupsi dari bawah Gunung Bromo masih sangat besar. Sehingga gunung itu akan membawa material abu vulkanik maupun pasir dengan kuantitas yang besar.

Meski begitu, ia mengimbau agar masyarakat tidak terlalu takut dan membesar-besarkan fenomena alam tersebut. Selama masih dalam zona aman yang ditetapkan, maka tidak masalah berwisata ke Bromo.

"Selama di luar 2,5 kilometer, masih aman. Asal jangan masuk ke laut pasirnya," jelas Sutopo.

Dia juga menjelaskan bahwa fenomena yang sekarang terjadi di sana malah akan menambah kepuasan dalam menikmati wisata di Bromo.

"Justru ini adalah kesempatan kita, bagaimana membuat wisata melihat erupsi gunung. Di balik keindahan memang ada bahaya, tapi di balik bahaya ini ada juga kenikmatan," pungkas Sutopo.

 

**Simak video komentar Menteri Sosial tentang penyebab maraknya prostitusi artis di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya