Pimpinan Baru dan Plt KPK ke Istana Bersama untuk Pelantikan

Serah terima jabatan Pimpinan KPK digelar sekitar pukul 16.00 WIB di Auditorium KPK.

oleh Sugeng Triono diperbarui 21 Des 2015, 13:26 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 13:26 WIB
20151204-Capim-KPK-JT
Calon Pimpinan KPK Saut Situmorang, Sujanarko, Robby Arya Brata, Basaria Panjaitan, Agus Rahardjo, Surya Tjandra, Johan Budi SP, Laode Muhamad dan Alexander Marwata foto bersama sebelum mengikuti uji makalah di Jakarta (4/12). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo direncanakan melantik 5 pmpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih di Istana Negara siang ini. Seluruh pimpinan KPK terpilih pun sudah menyambangi kantor lembaga antikorupsi untuk bersama-masa dengan 3 Pelaksana Tugas (Plt) Taufiequrrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi berangkat ke Istana Negara menghadiri pelantikan.

"Pukul 11.30 WIB Pimpinan baru dan Plt berangkat bersama-sama dari C1 (KPK) untuk pergi ke Istana Negara," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andrianti saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Yuyuk menjelaskan, jadwal pelantikan pimpinan KPK di Istana Negara akan berlangsung siang ini.

"Dan sore nanti setelah acara pelantikan langsung diadakan serah terima jabatan sekitar pukul 16.00 WIB di Auditorium KPK," ucap Yuyuk.

Berikut profil singkat pimpinan KPK terpilih:

1. Agus Rahardjo (Ketua)

Pria 59 tahun ini terakhir menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP). Agus sudah berkarier di LKPP selama 10 tahun. Sebelumnya, ia merupakan Direktur Sistem dan Prosedur Pendanaan, Bappenas.

Agus Raharjo adalah lulusan S2 Manajemen dari Arthur D Little Management Education Institute, Amerika Serikat.

2. Alexander Marwata

Lelaki 48 tahun ini terakhir menjabat hakim adhoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Ia juga pernah menjadi auditor ahli Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) periode 1989-2011. Pendidikan terakhir Marwata adalah D-IV dari STAN Jakarta.

Marwata juga dikenal sebagai salah seorang hakim Tipikor yang kerap menyatakan dissenting opinion atau pendapat berbeda dengan hakim lainnya. Satu di antara kasus besar di mana ia menyatakan pendapat berbeda adalah perkara suap Pilkada Lebak, Banten, dengan terdakwa Ratu Atut Chosiyah.

3. Basaria Panjaitan

Jenderal polisi bintang 2 atau inspektur jenderal ini terakhir menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik. Perempuan 58 tahun ini adalah lulusan Magister Hukum Ekonomi UI. Basaria adalah polwan pertama berpangkat inspektur jenderal. Ia pernah menjadi penyidik utama di Bareskrim Polri pada 2008.

4. Laode Muhammad Syarif

Pria 50 tahun ini adalah doktor hukum lingkungan hidup internasional lulusan Universitas of Sydney, Australia. Pekerjaan terakhir Laode adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia juga tercatat sebagai Senior Adviser Partnership for Governance Reform in Indonesia. Laode merupakan Spesialis Pendidikan dan Pelatihan pada Proyek Pengendalian Korupsi Indonesia yang didanai oleh USAID.

5. Thony Saut Situmorang

Lelaki 56 tahun ini adalah doktor manajemen SDM dari Universitas Persada Indonesia. Pekerjaan terakhir Saut Situmorang adalah Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia sudah bekerja selama 20 tahun untuk BIN.

Ia juga tercatat sebagai dosen Kajian Strategik Intelijen Pascasarjana Universitas Indonesia. Saut juga menjabat sebagai Direktur PT Indonesia Cipta Investama.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya