Ahok: Kalau Enggak Mau Gabung, Metro Mini Pasti Bangkrut

Selepas aksi mogok kemarin, beberapa armada Metro Mini sudah terlihat wara-wiri di jalanan Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Des 2015, 16:09 WIB
Diterbitkan 22 Des 2015, 16:09 WIB
Metro Mini di Blok M
Metro Mini di Blok M (Liputan6.com/ Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah berkali-kali memperingatkan Metro Mini untuk segera bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Bila tidak, angkutan yang dikenal kerap menemui celaka itu terancam bangkrut karena tergerus perubahan sistem transportasi di Jakarta.

"Terpaksa harus gabung, kalau enggak mereka pasti bangkrut, itu ajah udah caranya (supaya Metro Mini bisa bertahan). Kalau dulu kan masih ngeles," ucap pria yang karib disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Selepas aksi mogok kemarin, beberapa armada Metro Mini sudah terlihat wara-wiri di jalanan Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak akan melarang selama armada tersebut memenuhi syarat.

"Ya kan mereka tangkap terus, selama mereka bisa lengkap masih oke, tapi kalau enggak oke, kita tangkap," ancam Ahok.

Metro Mini memang sedikit berbeda dibanding Kopaja. Kopaja tidak membutuhkan waktu lama untuk memutuskan bergabung ke Transjakarta dan menyediakan bus baru.

Armada itu akan diluncurkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Parkir Timur Senayan. Namun armada baru belum berbentuk bus single, melainkan seperti Kopaja AC yang selama ini sudah beredar.

"Kopaja sekarang bentuknya masih mirip yang dipakai AC sekarang, tapi itu nanti enggak boleh lagi. Saya cuma izinkan sebatas itu. Tapi kalau dia beli baru okelah kasih 3 tahun 4 tahun nanti baru kita pindahin keluar. Karena kita mau semua yang di jalur busway pakai yang besar supaya jumlah kendaraan lebih dikit," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya