Menhan: Jakarta dan Bali Jadi Target Teror

Jakarta dan Bali merupakan daerah yang paling dikenal oleh dunia.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Jan 2016, 17:23 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 17:23 WIB
20151019-Raker Minimum Essensial Force-Jakarta
Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat Raker dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015). Raker membahas evaluasi pelaksanaan Minimum Essensial Force (MEF) Tahap I dan Tahap II. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pascateror bom Sarinah, Jakarta masih tetap harus dalam kondisi waspada. Selain Jakarta, Provinsi lain yang juga berpotensi menjadi target teror adalah Bali. ‎

"Kalau enggak Jakarta, ya Bali," ujar Ryamizard di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (14/1/2016).

Menurutnya wilayah Jakarta dan Bali merupakan tempat yang menjadi sasaran teroris selama ini. Pasalnya, 2 provinsi tersebut merupakan daerah yang paling dikenal oleh dunia. Bila aksi teror tersebut dilakukan di 2 tempat itu, maka dampak yang ditimbukan mempunyai pengaruh yang cukup besar.
‎

"‎Jakarta dengan Bali begitu meledak, dunia ini, waahh.. Tapi kalau misalnya kita lihat di Parung. Wah nggak kedenger, di mana itu Parung," ucap dia.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya teror, pihaknya bersama dengan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan telah memerintahkan jajaran keamanan untuk bersiaga. ‎
‎
"Saya dan pak Luhut kan dari kalimantan. Sudah diperintahkan semua siap. Mudah-mudahan nggak terjadi apa-apa lah. Tapi yang jelas semua bangsa ini kalau melihat situasi yang mencurigakan laporkan aja," ujar Ryamizard.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya