Liputan6.com, Jakarta Sebuah ikat rambut mungil bernama scrunchie bisa menjadi ikon fashion yang bertahan lintas dekade. Dari gaya rambut besar era 80-an hingga menjadi aksesori wajib para VSCO girl di era media sosial, scrunchie selalu berhasil mencuri perhatian.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Bukan hanya karena fungsinya yang ramah untuk rambut, scrunchie disukai banyak orang karena tampilannya yang lucu dan bisa disesuaikan dengan berbagai gaya anak remaja kekinian.
Scrunchie begitu istimewa karena keberagamannya. Mulai dari bahan beludru mewah, satin mengilap, hingga motif floral yang manis, semuanya bisa mempercantik tatanan rambut sekaligus menjadi aksesori pergelangan tangan yang playful.
Berbeda dengan karet rambut biasa, scrunchie yang terbuat dari kain lembut diketahui dapat mengurangi risiko kerusakan dan kerontokan rambut karena tidak menarik rambut terlalu kencang.
Berikut Liputan6.com merangkum dari kids kiddle dan thegreencircle tentang fakta unik dan sejarah scrunchie, Jumat (25/4/2025).
Sejarah Scrunchie
Scrunchie dipatenkan pada tahun 1987 oleh Rommy Revson. Ia menciptakan prototipe pertama scrunchie karena menginginkan alternatif yang lebih lembut dari ikat rambut logam yang populer di tahun 1980-an.
Revson menamai aksesori rambut ini dengan nama Scunci, terinspirasi dari anjing pudel kesayangannya. Nama scrunchie sendiri muncul secara alami karena bentuk kainnya yang berkerut (scrunch).
Setelah mematenkan scrunchie, Revson menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sengketa hukum, baik dengan produsen maupun pengacaranya sendiri.
Scrunchie menjadi sangat populer di tahun 1980-an dan 1990-an, bahkan muncul dalam versi yang lebih besar dan mewah. Popularitasnya mulai bangkit kembali di pertengahan tahun 2010-an.
Advertisement
Tren Scrunchie
Scrunchie karya Revson sangat populer pada dekade 80-an dan 90-an. Mereka disukai karena dianggap tidak merusak rambut, cocok digunakan untuk gaya rambut besar yang sedang tren saat itu. Selain itu, scrunchie hadir dalam berbagai warna dan motif yang mencerminkan gaya penuh warna khas tahun 80-an.
Meskipun sempat meredup, scrunchie kembali populer di akhir 2010-an, terlihat di panggung runway hingga di pergelangan tangan dan rambut para selebriti.
Scrunchie kini juga menjadi simbol kasih sayang di kalangan remaja—biasanya seorang gadis memberikan scrunchie kepada anak laki-laki sebagai tanda suka atau bahwa mereka “naksir”. Biasanya scrunchie itu akan dipakai si cowok di pergelangan tangannya.
Kembalinya popularitas scrunchie sebagian disebabkan oleh tren nostalgia di akhir 2010-an, serta meningkatnya perhatian terhadap kesehatan rambut. Scrunchie dianggap lebih ramah untuk rambut keriting, kasar, atau kaku dibandingkan ikat rambut biasa.
