Sejumlah Tokoh Kumpul di Lapangan Banteng Tolak Radikalisme

Masyarakat diminta tidak perlu cemas atau merasa ketakutan atas teror Thamrin Jakarta.

oleh Sugeng Triono diperbarui 17 Jan 2016, 14:52 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 14:52 WIB
20160117-Bela negara
Sejumlah tokoh berkumpul di Lapangan Banteng tolak radikalisme. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh nasional berkumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Mereka datang untuk menyikapi ancaman dan hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia khususnya dalam upaya membendung radikalisme, terorisme, dan bahaya narkotika.

Dalam acara yang dinamakan 'Apel Kebhinekaan Lintas Iman' dan dihadiri ribuan masyarakat ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didaulat sebagai pemimpin upacara yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai elemen.

Dalam sambutannya, Ryamizard mengatakan bahwa ancaman yang dihadapi oleh Indonesia saat ini bukan berasal dari perang konvensional yang mengandalkan kekuatan senjata.

"Kita ketahui bersama, perang ke depan bukan dengan alutsista, tapi dengan cuci otak. Ada yang membelokkan mencoba ideologi bangsa. Ini mudah karena masyarakat dapat dipengaruhi," ujar Ryamizard di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (17/1/2016).

Perihal peristiwa teror yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta 14 Januari lalu, mantan KSAD tersebut juga mengingatkan agar masyarakat tidak perlu cemas atau merasa ketakutan.

"Ini memang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Tapi kita tidak boleh takut, kebersamaan 250 juta rakyat adalah kekuatan sangat dahsyat, yang tidak bisa dilawan apalagi dengan teror-teror kecil semacam ini," katanya.

"Yang datang hari ini 15 ribu tidak gentar. Apalagi kalau yang datang 250 juta orang. Jadi jangan takut," pungkas Ryamizard.

Selain Ryamizard, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menpora Imam Nahrawi, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan sejumlah perwakilan dari TNI dan Polri.

Sementara organisasi agama yag hadir dalam acara ini adalah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), serta Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)

Pada acara itu juga dibacakan komitmen serta seruan tokoh lintas iman kepada masyarakat yang isinya antara lain;

1. Menyatakan komitmen untuk senantiasa setia menjaga pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945

2. Menyatakan berkomitmen untuk memperkuat semangat nasionalisme dan religiusitas dalam kehidupan masyarakat.

3. Menyatakan bahwa segala bentuk radikalisme, terorisme, dan narkoba harus segera dihapuskan dari tanah Indonesia.

4. Menyerukan kepada seluruh masyarakat dan seluruh elemen bangsa untuk memperkuat jalinan persaudaraan lintas iman untuk memperkokoh kedaulatan nasional.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya