Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK mencermati perilaku masyarakat setelah teror di Jalan Thamrin, Jakarta, pada Kamis, 14 Januari 2016. Terlebih saat warga tidak langsung lari ketika ada teroris, Afif, yang menenteng senjata.
"Kenapa si Afif tenteng-tenteng pistol ke mana-mana tidak ada soal? Masyarakat tidak takut kelihatannya," kata JK di MNC Tower, Jakarta, Kamis (21/1/2016).
JK menduga ada alasan yang membuat masyarakat tidak takut melihat Afif, yakni antara benar-benar pemberani atau tidak tahu siapa Afif sebenarnya. Namun, mantan Ketua Umum Golkar ini menuturkan saat pertama melihat pria dengan topi merah dan kaus hitam, mungkin masyarakat mengiranya sebagai polisi reserse.
Baca Juga
"Saya bilang mungkin akibat polisi juga pakaian preman tenteng-tenteng senjata, jadi dipikir itu polisi. Karena Afif itu kayak polisi, gaya-gaya reserse," ujar dia.
"Jadi masyarakat berpikir ini polisi. Giliran tembak orang, mereka pun sadar oh ini ternyata bukan (polisi), baru lari. Jadi kita ini antara pemberani atau tidak tahu," JK menjelaskan.
Kapolri Badroddin Haiti sebelumnya mengatakan Afif adalah seorang residivis. Ia pernah ditangkap pada 2010 dan diganjar hukuman penjara 7 tahun.
Badrodin juga menyatakan Afif teridentifikasi sebagai pria dalam foto yang beredar. Ia mengenakan kaus hitam dan celana jins biru. Ia juga membawa tas ransel berisi bom dan memakai topi hitam. Afif diduga pernah mengikuti pendidikan militer di Aceh.