Mengapa Prabowo Tak Undang Partai Lain di HUT Gerindra?

Di hari ulang tahun partainya, Prabowo juga menegaskan tetap berada di seberang pemerintah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Feb 2016, 15:46 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2016, 15:46 WIB
HUT Sewindu Gerindra, Prabowo Sebut Sandiaga Uno Gubernur DKI
Gerindra tengah menggodok 8 nama yang masuk penjaringan partai untuk menjadi bakal cagub DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak mengundang partai lain dalam perayaan HUT ke 8 partainya. Alasannya, ia ingin hari ulang tahun partainya hanya diperingati secara internal saja.

"Saya ingin internal saja. Karena itu tidak usah terlalu banyak gembar gembor," kata Prabowo di Kantor DPP Gerindra, Sabtu (6/2/2016).

Di sisi lain, Prabowo melihat kondisi Indonesia saat ini tengah dalam guncangan ekonomi. Sehingga tidak elok rasanya menggelar acara besar di tengah kondisi ekonomi yang lesu.

"Karena kita ingin sederhana saja. Kita prihatin negara dalam kesulitan. Sehingga kita tidak mau terlalu ramai," imbuh Prabowo.

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dia mengatakan, dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi yang mulai dirasakan menjadi dasar Gerindra melaksanakan HUT secara sederhana.

"Ekonomi masih lesu dan PHK banyak maka kita tidak perlu mengundang orang lain," kata Muzani.

Muzani menegaskan, tidak diundangnya partai lain bukan karena saat ini Gerindra ditinggalkan oleh partai koalisinya di Koalisi Merah Putih (KMP).

"Nanti pada waktunya kita undang orang lain dan ditempatkan di tempat yang sederhana di tenda yang ada di DPP," pungkas Muzani.

Tetap Oposisi

Partai Gerindra tampaknya sudah mantap mengambil peran oposisi sampai 2019 mendatang. Gerindra tidak tertarik bergabung dengan pemerintah seperti yang dilakukan partai yang semula bergabung di KMP.

Prabowo mengatakan, dalam sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia tentu harus ada aturan main dalam hukum. Dan salah satu yang harus dimiliki negara bersistem demokrasi adalah fungsi pengawasan.

"Demokrasi juga menuntut check and balance, kalau semuanya setuju saja, berarti kita tidak ada kemajuan. Itu peranan Gerindra dan Gerindra setia pada peranan itu," ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan sistem oposisi yang dibangun Gerindra tidak akan membabi buta. Partai berlambang burung garuda itu tetap memerhatikan dulu program apa yang diajukan.

Bila dirasa program pemerintah pro rakyat, kata Prabowo tentu tidak akan ada penolakan atau kritik. Sebaliknya, bila program justru tidak bermanfaat bagi rakyat Gerindra akan menjalankan fungsi oposisi itu.

"Yang pasti kalau ada kebijakan pemerintah yang baik untuk rakyat, ya kita tidak oposisi. Kita dukung. Kalau ada yang kurang, kita kritik. Kita berbeda pendapat, tapi kritik untuk membangun, kritik untuk mengingatkan, kritik untuk menyuarakan suara rakyat," pungkas Prabowo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya