Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan, tidak masalah kalau harus berakhir sebatang kara di oposisi. Prabowo bahkan curhat Gerindra kerap dibohongi karena kepolosannya dalam berpolitik.
"Kita partai baru tidak menikmati kekuasaan, partai dari bawah kita terdiri dari pribadi idealis, jarang di antara kita profesional politisi. Karena itu kita kalau trik politik agak bego, lugu alias naif. Jadi sering dibohongi," kata Prabowo saat sambutan pada Peringatan HUT ke-8, Kantor DPP Gerindra, Sabtu (6/2/2016).
Bagi mantan Danjen Kopassus itu, tidak masalah bila partainya kerap dibohongi. Tapi, kata dia, para kader harus menjadikan ini sebagai kewaspadaan.
Baca Juga
"Tidak jadi masalah kita kalau sering dibohongi. Kalau orang Islam, sebut saja subhanallah, kita waspada di hari mendatang," imbuh Prabowo.
Semua kader, lanjut dia harus belajar dari peristiwa yang sudah menimpa Gerindra belakangan ini. Sehingga tahu mana yang benar dan salah.
"Jangan mau dibohongi terus dan lihat kader daerah mulai piawai. Jangan terlalu polos yakin perjuangan kita benar kita mempermahir langkah kita," ujar Prabowo.
"Karena saya selalu mengingatkan kalau semua orang baik di mana yang berkuasa orang tidak baik. Terima kasih atas dedikasi kalian mau terjun, percaya Gerindra bergabung atas dasar idealisme," pungkas Prabowo.
Satu per satu partai politik yang semula bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang digagas Prabowo hengkang. Mereka perlahan meninggalkan koalisi dan bergabung dengan pemerintah.
Mulai dari Partai Amanat Nasional dan kini Partai Golkar mendeklarasikan diri menjadi partai koalisi pemerintah.
Advertisement