Liputan6.com, Samarinda - Malik Al Akbar Cunda sudah 3 hari tergolek lemah di Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur. Alat bantu pernapasan masih terpasang di hidungnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (9/2/2016), Malik dibawa ke rumah sakit lantaran tempurung kepalanya pecah. Penyebabnya diduga akibat dipukul oknum polisi.
Baca Juga
Saking kerasnya pukulan, mata kiri remaja 15 tahun ini rusak hingga buta.
Advertisement
Peristiwa pemukulan terjadi Sabtu malam 6 Februari lalu. Saat itu Malik dan seorang temannya tengah mengendarai sepeda motor di Jalan Ringroad 3 Samarinda.
Saat melintas, tiba-tiba seorang oknum polisi datang dan memukul kepala Malik menggunakan tongkat polisi. Malik pun langsung tersungkur.
Perwakilan polisi sudah datang ke rumah sakit dan berjanji akan memberikan bantuan, namun ditanggapi dingin orangtua korban.
Hingga kini belum diketahui siapa oknum polisi yang tega memukul kepala Malik. Polisi berdalih kesulitan mengungkap kasus ini, lantaran saksi dan korban tidak bisa dimintai keterangan.
Apapun alasannya, polisi tidak seharusnya melalukan tindakan kekerasan. Orangtua Malik berharap pelaku segera dapat ditangkap dan dimintai pertanggunjawaban.