Seskab Pramono: Pesawat Jatuh, Alutsista TNI Akan Dievaluasi

Pesawat jatuh di permukiman warga saat sedang uji terbang.

oleh Luqman RimadiSilvanus Alvin diperbarui 10 Feb 2016, 16:37 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 16:37 WIB
20151005- Pramono Anung-Jakarta
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Senin (5/10/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah mendapatkan informasi mengenai kronologi jatuhnya pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara (AU) jenis Super Tucano, di kawasan permukiman padat penduduk di Jalan LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga telah mengetahui hal ini. Dia mengatakan, pemerintah sedang memeriksa sebab musibah tersebut.

"Ya jatuh itu kan bisa bermacam-macam, mungkin pesawatnya error, mungkin karena cuaca, saya belum tahu, nanti kita cek lagi," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, pemerintah sudah mendapatkan laporan dari TNI AU mengenai jatuhnya pesawat di Malang dalam rangka latihan setelah terbang hampir 1 jam. 

"Ada yang meninggal tapi sekarang baru dikonfirmasi berapa jumlah dan sebagainya," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan.

‎Pramono mengatakan, jatuhnya pesawat tempur milik TNI AU tersebut menjadi momen pembenahan alutsista TNI. Mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut, Pramono mengaku menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada TNI.

"Kalau memang pesawatnya tidak dalam sedang kondisi yang layak pakai, dilihat secara awam, kemungkinan apakah itu technical error atau human error.  Kami menduga, tentunya ini nanti yang akan memberi penjelasan lebih lanjut adalah TNI AU," ucap dia.

Pramono menilai, perlu ada evaluasi agar kecelakaan pesawat seperti di Malang dan sebelumnya di Yogyakarta, tidak kembali terjadi di kemudian hari.

"Makanya ini kan menunjukkan sesuatu yang perlu dievaluasi dalam sistem alutsista kita, apalagi ini digunakan bukan untuk latihan berat yang bersama-sama, tapi ini kan latihan ringan dan ini jatuh," Pramono menandaskan.

Danlanud Abdulrachman Saleh Malang Marsekal Pertama Djoko Senoputro menjelaskan, pesawat jatuh saat sedang uji terbang.

"Setelah itu, hilang kontak," kata Djoko di Malang, Rabu (10/2/2016).

Djoko menceritakan, pada pukul 09.07 WIB pesawat take off untuk uji terbang. Pesawat sempat mencapai ketinggian 25 ribu, setelah itu turun ke 15 ribu.

‎Kemudian, pada pukul 10.07 WIB pesawat hilang kontak dan dilaporkan jatuh. "Laporan masyarakat juga masuk ke pihak TNI AU," ujar Djoko. Kemudian, pukul 10.20 WIB pesawat ditemukan di kawasan Blimbing, Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan kesaksian warga, sebelum jatuh, pesawat Super Tucano sempat meraung lalu menukik dan jatuh.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya