Gugur Saat Terbangkan Super Tucano, Ini Sosok Mayor Penerbang Ivy

Pilot pesawat Super Tucano, Mayor Penerbang Ivy, meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak.

oleh Andrie Harianto diperbarui 10 Feb 2016, 18:07 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 18:07 WIB
20160210-Pesawat Tucano-AFP
Pesawat Latih Tempur Super Tucano (AFP PHOTO/RAUL ARBOLEDA)

Liputan6.com, Jakarta - TNI AU kembali kehilangan perwira terbaik mereka. Kali ini, perwira menengah penerbang Ivy Safatillah gugur dalam kecelakaan pesawat Super Tucano yang tengah test flight atau uji terbang di langit Kota Malang.

Ivy adalah seorang perwira lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000. Berdasarkan catatan di situs www.tni.mil.id, Ivy berdinas di Skadron Udara 21 Wing Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Di situs tersebut, Ivy yang juga lulusan SMA Negeri 3 Magelang itu tercatat pernah melakukan terbang malam menggunakan Super Tucano seri TT. 3102.

Karier pria kelahiran Malang 9 April 1979 itu kian meningkat. Lepas dari AAU dan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda), Ivy lalu melanjutkan Sekolah Penerbang 56 angkatan 2002.

Sebelum bertugas di Lanud Abdulrachman Saleh, suami Diana Fitri Ini pernah berdinas di Skadron 1 Pontianak. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Pesawat latih tempur Super Tucano milik TNI AU jatuh di Jalan LA Sucipto, Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu (10/2/2016), sekitar pukul 10.15 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut, 3 orang meninggal dunia. Dua orang dari warga sipil, Erna Wahyuningtyas dan Nur Kholis. Seorang lagi adalah pilot Ivy Safatillah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya