Liputan6.com, Yogyakarta - Jenazah pilot pesawat latih tempur milik TNI AU Super Tucano 3108 Mayor Pnb Ivy Safatillah dilepaskan dari rumah duka Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 2 Umbulharjo, Yogyakarta. Jenazah dilepas oleh Wagub Akademi Angkatan Udara (AAU) Adi Sucipto Yogyakarta Wahyu A Jaya.
"Kepada keluarga, segenap keluarga Ivy kami mendoakan memberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menerima cobaan ini," ujar Wahyu di rumah duka, Kamis (11/2/2016).
Wahyu juga meminta kepada warga yang hadir dalam pelepasan jenazah ini memaafkan kesalahan Ivy semasa hidup.
Baca Juga
"Almarhum punya kesalahan, saya mohon untuk hadirin sekalian memberikan, memaafkan kesalahan almarhum. Harus yakin, di balik kejadian ini ada hikmah. Manusia hanya bisa merencanakan," kata Wahyu.
Wahyu mengatakan keluarga harus yakin apa yang menimpa Ivy Safatillah adalah bagian dari rencana Tuhan. Semua pihak yang masih hidup wajib memakamkannya.
"Kita punya kewajiban kepada almarhum untuk mengantarkan almarhum ke tempat yang jelas. Selamat jalan," Wahyu menandaskan.
Pesawat latih TNI AU Super Tucano jatuh di Jalan Laksda Adi Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Pesawat milik TNI AU itu jatuh Rabu, 10 Februari 2016 sekitar pukul 10.15 WIB.
Pesawat tempur intai-sergap serba guna buatan Embraer SA, Brasil, itu jatuh menimpa rumah warga milik Mujianto. Empat orang dinyatakan meninggal akibat peristiwa tersebut, yaitu pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah, teknisi pesawat Super Tucano 3108 Serma Syaiful Arif Rakhman, dan 2 warga sipil Nur Kholis dan Erna.