Jessica Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RSCM Pakai Alat Khusus

Polisi tak mengejar pengakuan Jessica, anak bungsu Imelda dan Winardi Wongso itu.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 11 Feb 2016, 13:49 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 13:49 WIB
Mirna Sudah Jadi Incaran Jessica Wongso Sejak di Australia?
Jessica Kumala Wongso bermasalah di Australia | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso digiring ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta untuk menjalani tes kejiwaan. Selama ini polisi melakukan tes kejiwaan Jessica dengan memanggil ahli ke Mapolda Metro Jaya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, kali ini, Jessica dipertemukan dengan psikiater ahli dan akan diperiksa menggunakan alat yang hanya ada di RSCM.

"Alasan Jessica diperiksa harus di RSCM. Karena alatnya ada di sana. Jadi intinya, keterangan ahli itu yang dalam kaitan dengan scientific investigation akan selalu digunakan berbagai ahli," jelas Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

"Jadi salah satu keahlian yang digunakan adalah psikiatri forensik, jadi sekarang (Jessica) diobservasi oleh para ahli psikiater. Hasilnya apapun nanti kami gunakan secara objektif," sambung dia.

Tujuan polisi memeriksa kembali kondisi kejiwaan Jessica karena perempuan 27 tahun itu bersikukuh membantah sangkaan dan fakta-fakta yang dimiliki polisi terkait peristiwa pembunuhan Mirna dengan modus memberi sianida di es kopi Vietnam-nya.

Dalam hal ini, polisi tak mengejar pengakuan anak bungsu Imelda dan Winardi Wongso itu. Polisi hanya membutuhkan profil Jessica dari para ahli kejiwaan.

"Kalau perbuatannya saja diingkari apalagi motifnya. Nah sekarang untuk menjelaskan itu berbagai teknik digunakan salah satu tekniknya pemeriksaan psikologi, psikologi forensik termasuk psikiatri forensik," ujar Krishna.

Dia mengatakan, setelah psikiater ahli mengeluarkan analisa kejiwaan Jessica dan hasilnya senada dengan analisa polisi bahwa Jessica memang benar membunuh Mirna, maka hasil tes kejiwaan akan dibawa ke pengadilan. Hasil itu akan dijadikan sebagai alat bukti yang diharapkan menguatkan dakwaan hakim.

"Kalau nantinya di pengadilan terpenuhi, yang bersangkutan melakukan, nanti akan dijelaskan mengapa dan bagaimananya (membunuh Mirna) oleh para ahli walaupun yang bersangkutan tidak mengatakan," tandas Krishna.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya