Liputan6.com, Jakarta - Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin menganggap keluarga Jessica Kumala Wongso tak punya empati. Itu terjadi karena mereka tak kunjung meminta maaf kepadanya setelah kematian anak sulungnya itu. Bahkan, Darmawan merasa keluarga Jessica tak ubahnya seperti musuh.
Keduanya beberapa kali memang berada di tempat dan waktu yang sama di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Namun menurut Darmawan, tak ada iktikad baik dari Jessica maupun keluarganya untuk mengungkapkan rasa belasungkawa.
Baca Juga
"(Hubungan dengan keluarga Jessica) Ya musuh kali. Orang nggak pernah nemuin," ujar Darmawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Advertisement
Â
Baca Juga
Jessica, menurut Darmawan, dirundung rasa takut saat melakoni rekonstruksi pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Ketakutan itu bagi dia mengisyaratkan Jessica merasa bersalah atas kematian tak wajar Mirna usai meminum es kopi Vietnam yang dibelikannya.
"Kalau orang salah ya takutlah rekonstruksi yang benar. Ya kan? Kalau tidak salah, rekonstruksiin saja semuanya. Kalau orang salah ya takutlah," ujar dia.
Polisi telah menggelar rekonstruksi atau reka ulang adegan kematian Wayan Mirna Salihin pada Minggu 7 Februari lalu. Berbeda dengan kasus pembunuhan pada umumnya, rekonstruksi digelar berdasarkan 2 versi, yaitu menurut Jessica dan menurut fakta-fakta yang dimiliki polisi.
Jessica juga enggan mengikuti rekonstruksi versi polisi sepenuhnya, khususnya adegan dirinya menaburkan sianida ke es kopi Vietnam yang dibelinya untuk Mirna. Rekonstruksi versi Jessica berakhir pada adegan ke 56, sementara versi polisi berakhir pada adegan 65 dengan memakai pemeran pengganti Jessica.