Omzet Kalijodo Turun, Muncikari Susah Setor ke Bos Besar

Para muncikari dan PSK bekerja kucing-kucingan melayani tamu demi setoran ke bos besar.

oleh Muslim AR diperbarui 15 Feb 2016, 12:11 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2016, 12:11 WIB
20160211-Mengintip Lokalisasi Kalijodo yang Berusia Setengah Abad
Aktivitas warga Kalijodo pada siang hari di Jakarta, Kamis, (11/02). Kalijodo merupakan tempat perjudian dan lokalisasi terbesar di Jakarta barat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Para pekerja seks komersial di Wisma Paris, kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, berhamburan keluar setelah tak ada lagi kamera pengintai milik wartawan beterbangan di atas wilayah itu.

"Aman-aman, udah nggak ada lagi yang terbang-terbang (drone), udah hujan," ujar seorang perempuan berbaju tidur tanpa lengan dengan belahan sampai ke dada.

Wisma Paris yang terletak dalam gang di kawasan Kalijodo itu hanya berjarak 20 langkah dari Mushala Al-Muttaqin yang ada di deretan gang yang sama.

Selain Wisma Paris, masih banyak kos-kosan lainnya yang dihuni warga. Ada juga beberapa kontrakan yang bersebelahan dengan wisma itu yang dijadikan usaha konveksi.


"Kalau begini mah, tamu juga sangsi, malu, cewek-cewek pada takut," ujar Hendra, warga pekalongan yang bekerja sebagai muncikari di Wisma Ojo Dumeh kepada Liputan6.com, Senin (15/2/2016).

Meski banyak wartawan, beberapa wisma tetap beroperasi siang hari.

"Kami kucing-kucingan aja," ujar Hendra yang biasa dipanggil Een ini.

Namun ia mengeluhkan omzet turun sejak media ramai memberitakan Kalijodo. "Udah nggak nyampai lagi buat setoran Bos Besar, kami sering nombok," ucap Een.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya