Punya Bisnis di Kalijodo, Daeng Aziz Beromzet Miliaran Rupiah?

Daeng Aziz ditengarai memiliki bisnis minuman dan kafe di Kalijodo.

oleh Muslim AR diperbarui 16 Feb 2016, 22:28 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 22:28 WIB
20160215-Tokoh-Kalijodoh-Jakarta-Daeng-Aziz-FF
Daeng Azis duduk menunggu saat mendatangi Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2). Daeng ke Komnas HAM bermaksud mengadukan rencana relokasi red light district Kalijodo oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pentolan Kalijodo Abdul Aziz atau akrab disapa Daeng Aziz enggan mengungkapkan omzet yang didapat per bulannya. Pria tersebut ditengarai memiliki bisnis minuman dan kafe di tempat yang terkenal dengan prostitusi perjudian tersebut.

Daeng Aziz hanya tersenyum saat ditanya tentang omzetnya yang mencapai Rp 1,5 miliar dalam sebulan. Namun begitu, dia mengaku bersyukur jika bisnis yang digelutinya itu mencapai angka tersebut.

"Ini kamu yang jawab ya. Saya bersyukur sekali. Itu kalau ada yang menyebut seperti itu, boleh-boleh saja. Tapi kalau untuk membenarkan, jangan dulu. Saya yang lebih tahu," ujar Daeng Aziz di Kalijodo, Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Dia membantah jika dirinya menjadi pemasok minuman yang beromzet miliaran rupiah dalam semalam.

"Wah, ini berat banget saya jawabnya yah. Kalau memang ada yang bilang bahwa saya ini pemasok minuman, lalu mendapatkan omzet setiap malam sampai miliaran rupiah. Ah, itu kata dusta. Bohong," ujar dia.

Pantauan Liputan6.com, Kafe Intan Eksekutif Club milik Daeng Aziz di Kalijodo cukup mewah. Di antara kafe-kafe lainnya, kafe Daeng menjadi yang paling wah. Dengan kursi sofa empuk di dalamnya dan parkiran luas di depannya.

Memasuki ruangan kafe itu, lampu kerlap-kerlip dan remang-remang langsung menyambut. Beberapa meja dan beberapa sofa memenuhi ruangan yang luasnya sekitar 10 meter persegi.

2 Pemuda berbadan tegap berjaga. Untuk mencapai kafe Intan milik Daeng Aziz, tak sembarang orang bisa masuk. Sebab jalur masuk ke kafe Daeng hanya 2. Satu jalur melewati Jalan Kepanduan II, namun ada rantai besi yang bisa dibuka tutup menghalangi untuk masuk. Satu jalur lagi, melalui jalan Bidara, namun dipagari setinggi 2 meter.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya