4 Tantangan Ahok Gusur Kalijodo

Langkah Ahok untuk menggusur kawasan Kalijodo tak berjalan mulus. Setidaknya ada 4 tantangan yang dihadapi Ahok.

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Feb 2016, 19:27 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 19:27 WIB
20160114-gubernur-jakarta-ahok silat
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertekad akan menggusur pemukiman di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Sejumlah langkah pun telah disiapkan oleh pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Di antara langkah yang telah dilakukan ialah dengan menyosialisasikan rencana pembongkaran tersebut. Jajaran Pemkot Jakarta Utara yang dibantu petugas gabungan menyampaikan surat pemberitahuan tersebut kepada para warga Kalijodo.

Namun begitu, langkah Ahok dalam meratakan kawasan Kalijodo tak berjalan mulus. Sejumlah pihak menentang kebijakan mantan bupati Belitung Timur itu.

Apa saja tantangan Ahok dalam membongkar Kalijodo? Berikut ini ulasannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dilawan Warga

20160216-kalijodo-jakarta-pengacara aziz
Pengacara Razman Arif Nasution dan pentolan warga Kalijodo Daeng Aziz (kanan). (Liputan6.com/Muslim AR)

Warga Kalijodo siap melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka mencap Ahok sebagai raja gusur.

Warga Kalijodo tidak sendiri. Mereka didampingi pengacara, Razman Arif Nasution, yang telah diberi kuasa resmi.

Melalui Arif, warga Kalijodo mengecam tindakan sosialisasi dan penempelan pemberitahuan penertiban oleh Ahok melalui lurah, camat, dan Wali Kota Jakarta Utara.

Sosialisasi itu dinilai tak manusiawi. Pasalnya, dalam sosialisasi diikutsertakan ratusan polisi dengan senjata laras panjang. Ada pula beberapa anggota TNI.


Minta Ganti Untung

20160216-Secercah Harapan Dibalik Gelapnya Lokalisasi Kalijodo
Aktivitas warga di Kawasan Kali Jodoh, Jakarta, Selasa (16/2). Pemerintah DKI Jakarta rencananya akan merelokasi kawasan kalijodo. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Warga Kalijodo menolak relokasi yang akan dilakukan pemerintah meski ditawari rumah susun untuk memulai hidup baru.

"Sebagian warga menolak, tapi saya rasa yang dikehendaki warga adalah ganti untung, bukan ganti rugi," kata Kunarso Suro Hadi Wijoyo, Ketua RW 05, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Menurut pensiunan Korps Komando Operasi (KKO-sekarang Marinir) ini, tidak mudah meyakinkan warga di kawasan Kalijodo untuk tiba-tiba pindah. Itu karena mereka selama ini mereka bergantung hidup dari bisnis yang ada di Kalijodo.


Dilaporkan ke Komnas HAM

20160215-Tokoh-Kalijodoh-Jakarta-Daeng-Aziz-FF
Daeng Azis berbincang dengan anggota Komnas HAM, Jakarta, Senin (15/2). Daeng ke Komnas HAM bermaksud mengadukan rencana relokasi red light district Kalijodo oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Warga Kalijodo merasa terganggu dengan kedatangan personel Pemerintah Daerah DKI bersama ratusan aparat gabungan dari Satpol PP, Polisi, dan TNI. Sebabnya, aparat tersebut datang dengan bersenjata lengkap, Minggu 14 Februari pagi kemarin.

Buntut peristiwa itu, puluhan warga Kalijodo melapor ke Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (Komnas HAM). Mereka melapor karena merasa kedatangan aparat keamanan bersenjata lengkap itu merupakan sebuah intimidasi kepada warga Kalijodo yang gencar direncanakan akan direlokasi. Laporan warga Kalijodo ini diterima langsung Ketua Komnas HAM‎, Haffid Abbas.

"Mereka datang saat Kalijodo sedang sepi. Mereka datang tanpa pemberitahuan kepada kami, RT, dan RW," ujar Leonard Eko Wahyu, warga Kalijodo di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin 15 Februari 2016.


Ditantang Haji Lulung

20150626-Haji Lulung
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana. (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Rencana pembongkaran kawasan prostitusi Kalijodo oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuai respons berbagai pihak. Tak terkecuali dari Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana.

Pria yang akrab dipanggil Lulung itu berharap agar tidak ada kekerasan ‎dalam proses pembongkaran kawasan Kalijodo. Ia meminta agar Ahok lebih humanis dengan melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh lokal di kawasan Kalijodo tersebut.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan‎ (PPP) itu tidak ingin insiden seperti saat penggusuran di Kampung Pulo pertengahan 2015 terulang lagi. Ia yakin, warga Jakarta bisa diajak dialog dengan baik.

Lulung menantang Ahok menertibkan Kalijodo ‎tanpa perlawanan. "Kalau Ahok tidak sanggup, biarkan saya yang ke sana (Kalijodo). Saya yakin mereka mengenal saya dengan baik," ucap Lulung.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya