Menteri Yasonna: Imigran di Indonesia Terbanyak dari Afghanistan

Menteri Yasonna mengunjungi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Pontianak, Kalimantan Barat.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 06 Mar 2016, 21:03 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2016, 21:03 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly saat wawancara eksklusif dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (3/3/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Kubu Raya - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly kembali melakukan kunjungan dadakan. Kali ini yang dituju adalah Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pontianak di Jalan Adi Sucipto kilometer 15, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Dia terlihat bergegas memasuki ruang tahanan dan melakukan pembicaraan dengan sejumlah WNA yang diketahui berasal dari Afganistan itu. Dia mendengarkan keluhan dari para penghuni Rudenim. Tak hanya itu, dirinya juga memeriksa ruangan tempat para pengungsi yang dihuni pengungsi warga negara asing tersebut.

"Imigran asing yang datang ke Indonesia yang terbanyak itu dari Afganistan. Di Indonesia itu sekitar 14 ribu imigran asing dari Afganistan," kata Yasonna, Minggu (6/3/2016).

Ia tidak menampik ada permasalahan di seluruh Rudenim di Indonesia. Bahkan Rudenim di Pontianak kondisinya memprihatinkan. "Bukan hanya di Pontianak yang banyak (masalah). Di Pontianak ini ada 236 orang. Ini memprihatinkan," ucap dia.

 

Yasonna menyebutkan, proses kepulangan imigran ke negaranya masing-masing itu tengah dilakukan pemerintah dengan bekerja sama International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Kita kan hanya sebagai negara penampung sementara. Itu pun dengan kerja sama yang baik," jelas dia.

"Ada beberapa yang sedang diproses. Tapi kalau memang data-data mereka bukan secara politik teraniaya dari sana pastikan tidak kalau alasan enomomi pasti tidak memberikan status mereka sebagai pengungsi," imbuh Yasonna.

Permasalahan yang dialami pengungsi dan pencari suaka ini menjadi beban negara. Permasalahan itu dinilainya terkait kemanusiaan, bukan yang lainnya.

"Di tempat kita ini dapat dibayangkan. Contohnya di Riau itu pernah di Kanwil mereka berserakan. Ini persoalan warga negara asing tapi soal kemanusian kita harus memperhatikan mereka," ucap Yasonna.

Ia berjanji, akan membicarakannya lebih lanjut di Jakarta terkait Rudenim dan masalah pengungsi serta pencari suaka tersebut.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV, dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya