Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersilakan relawannya, TemanAhok menyebar kembali formulir dukungan independen yang telah dilengkapi dengan nama calon wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2016.
Pria yang karib disapa Ahok itu pun mengarahkan agar bagian calon wakil gubernur diisi dengan nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.
"Silakan masukan nama Heru. Hari ini mereka mulai edarkan dukungan dengan Heru," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Keputusan itu diambil setelah pertemuan dengan para relawan di kediamannya di Kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Saat itu relawannya menjelaskan tidak punya banyak waktu untuk menunggu rekomendasi dari PDIP bila tetap menggandeng Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil.
"Kalau kalian tetep ngotot seperti itu saya hargai karena kalian semangat ya saya ikuti. Tapi kalau sampai Juni belum bisa kumpulin, Heru juga harus berhenti, kan Juni paling tidak, karir harus berhenti nih," jelas Ahok.
Baca Juga
Sebagai PNS yang akan mengikuti pilkada, Heru memang harus mengundurkan diri sebagai PNS. Itu pun kalau para relawan Ahok bisa mengumpulkan dukungan untuknya hingga memenuhi persyaratan 530 ribu dukungan yang terverifikasi.
Jumlah ini hanya separuh dari target 1 juta dukungan yang diinginkan Ahok bisa terkumpul oleh TemanAhok.
"Ya saya enggak mau anak-anak muda ini kecewa. Sudah saya katakan kalau anak-anak semangat ya saya ikut independen. Tapi perlu kalian tahu saya juga berkorban ini," tutur dia.
"Kalau kalian mau ngomong soal kepercayaan, mau ngomong soal idealisme, saya berani pertaruhkan jabatan saya," sambung Ahok.
Sementara juru bicara TemanAhok Amalia Ayuningtyas mengatakan, saat ini timnya tengah menyiapkan teknis pengumpulan dukungan ulang yang lengkap dengan nama wakil gubernur. Setelah selesai, formulir akan segera dikumpulkan kembali.
"Terkait teknis, mungkin aku baru bisa share nanti sore karena kita masih mau konsolidasi dan koordinasi. Kan enggak sim salaabim semua formulir diubah pasti butuh waktu. Intinya kami ikut kata Pak Ahok kalau memang harus cepat dan bisa membantu, TemanAhok maka tidak apa-apa kalau seumpama yang akan ditulis dalam formulir TemanAhok adalah pasangan Ahok dan Pak Heru," tutur Amalia.
Advertisement