Liputan6.com, Jakarta - Polisi berkali-kali melakukan penyisiran ke saluran air bawah tanah atau gorong-gorong atau got di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Hal tersebut dilatarbelakangi temuan kulit kabel dengan jumlah banyak yang berpotensi menyebabkan wilayah Ring 1 (sekitar Istana Negara) tergenang kala hujan.
Gubernur DKI Jakarta Ahok menduga adanya unsur sabotase atau kesengajaan pihak tak bertanggung jawab untuk membuat wilayah sekitar Istana Negara terendam air. Namun hasil penyelidikan polisi menunjukkan minimnya unsur sabotase dalam kasus ini.
Malahan dugaan polisi mengarah kuat pada adanya tindak pidana pencurian tembaga yang ada di dalam kulit kabel. Dugaan tersebut berdasar pada kesesuaian atau sinkronisasi antara barang bukti yang didapat selama menyisir tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi, dan petunjuk-petunjuk yang diperoleh penyidik.
"Kami sudah mengarah pada patut diduga bahwa ini tindak pidana pencurian yang dilakukan kelompok yang dalam penyelidikan. Kita fokus pada pencurian karena ada beberapa alat bukti, keterangan saksi, petunjuk yang kami dapat, kami mengkorelasikan dengan fakta di lapangan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Baca Juga
Perwira menengah Polda Metro Jaya ini menjelaskan penyisiran gorong-gorong dilakukan oleh Tim Gabungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) selama beberapa pekan bertujuan untuk mengumpulkan barang bukti dan menentukan arah dugaan yang paling berkaitan erat dengan alat bukti aparat. Sejauh ini, kata Iqbal, polisi masih berkutat pada dugaan tindak pidana pencurian saja.
Polisi belum menelaah ada atau tidaknya unsur kelalaian pemilik kabel-kabel tersebut, Telkom atau PLN, yang menyebabkan terjadinya tindak pencurian di bawah tanah tersebut.
"Kami melakukan upaya penyelidikan dan kami ingin firm, kami ingin confidence mengungkap kasus ini. Kami fokus dengan upaya pencuriannya dulu. Sampai saat ini belum ada indikasi (kelalaian). Mereka (PLN dan Telkom) ikut tim kami. Kita ungkap kasus pencuriannya dulu," Iqbal memungkasi.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.